Lihat ke Halaman Asli

Berjuang dalam Literasi, Maka Menulislah

Diperbarui: 8 September 2017   23:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Untuk kali kesekian, berkesempatan mengikuti workshop dimana A.Fuadi menjadi pembicaranya. Penulis buku best seller " Negeri 5 Menara" ini sering kali sharing mengenai dunia kepenulisan, tipsnya berkarya hingga perjuangannya bisa mendulurkan buku yang diminati banyak pembaca.

kepada peserta mulai dari Kompasianer, dan beberapa mahasiswa serta penggemar literasi hadir berkumpul di Studio Room Kompasiana, Palmerah Barat, pada 25 Agustus 2017 lalu. Pria bernama lengkap Ahmad Fuadi ini mengatakan "bahwa menjadi seorang penulis tidak sekedar mengandalkan bakat. Setidaknya ada dua kunci yang dibutuhkan, yaitu latihan dan banyak membaca. Karena siapapun bisa menulis juga berkarya."

Ada beberapa teknik menulis buku yang harus diterapkan :

1. Niat

Tanamkan sebuah keinginan besar dalam diri untuk bertindak. Karena niat yang sungguh-sungguh akan memunculkan energi dari dalam tubuh sebagai sumber bahan bakar untuk bertindak. Menulis itu proses panjang, dan niat yang menyala akan menjaga tetap berada di alur yang benar, untuk menulis hingga selesai.

2. Kisah yang dekat dengan hati

Jika menulis adalah hal yang benar-benar di sukai, bagikan hal ini dengan membenamkan diri dalam cerita. Tulislah cerita yang di sukai dan berkesan, mulailah menulis dari hati serta tidak menutup terhadap kritik yang membangun. Jadikan sebagai pelecut untuk meningkatkan kemampuan menulis.

3. Pelaksanaannya

Inspirasi dan keinginan sudah ada maka tahap yang paling utama adalah menunaikannya. Suatu tujuan tak akan terwujud tanpa ada tindak wujud nyata, maka mulailah menulia. Ibarat sebuah pisau, semakin diasah akan semakin tajam, begitupula dengan menulis. Biasanya akan mengalir berbagai ide gagasan dengan sendirinya ketika sudah menikati proses dari menulis itu sendiri.

Untuk mewujudkan impian buku karya menjadi best seller, setidaknya penulis  harus memiliki kemampuan marketing. Salah satu yang biasanya menjadi kunci perhatian adalah konsep storytelling yang tepat dalam karya yang di pasarkannya. Storytelling tidak dilihat dari panjang pendeknya sebuah cerira tetapi apakah ada apakah emosional dalam baris kata yang disampaikannya. Setidaknya dalam penyusunan cerita ada beberapa unsur yang harus di sertakan seperti karakter, tujuan, resiko, konflik, tujuan, dan solusi.

Dalam menulis sebuah buku, pedoman rumus klasik dari 5W+1H (what,where,when,why,who dan how)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline