Terlepas dari warga Yogyakarta yang terkenal atas keramahannya, publikasi tulisan ini hanya sekedar informasi dan mengutarakan kekecewaan atas beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab dan memanfaatkan segala kesempatan hingga menghalalkan berbagai cara.
Sedikit cerita dari sekian buruknya perjalanan lalu. Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mengingatkan juga sama teman-teman yg hendak melakukan perjalanan kembali dari Yogyakarta tepatnya di Terminal Giwangan.
Hati-hati bahwa di sana ternyata melakukan pembelian tiket harus melalui agen bahkan saya sempat bertanya ke beberapa org dan penjual warung bahwa tidak ada loket resminya.
Saya dan teman mungkin sedang dapet apesnya yg harus mendapat agen super duper menyebalkan dan dzalim yg cukup keterlaluan. Bermula dari seorang Bapak-bapak yang menawarkan bantuan untuk di antar ke salah satu agen perjalanan, awalnya kami sudah curiga bahwa orang ini calo. Tapi saya mencoba berpikir positif (ah, mungkin ga akan terlalu berlebih imbalan yg diterimanya).
Datanglah ke sebuah agen (saya baru menyadari banyak perbedaan dari nama tempat setelah berada di Bus {foto-foto terlampir} & tidak sempat mengambil foto orang atau agen tersebut) dengan biaya jauh di atas kewajaran dari fasilitas bus yg kami dapatkan.
Awalnya kami berpikir positif saja karna memang yang kami harapkan adalah transportasi yang nyaman tapi hasilnya jauh sangat dan orang-orang agen itu menipu mentah-mentah.
Sejatinya saya yang memiliki tujuan ke Jakarta Pulo gadung di berikan bus yang berakhir di Bogor dan bukan di tujuan Jakarta, karena sudah cukup lelah menunggu hampir 3 jam lamanya dangan kondisi yang kurang sehat dan bus sampai terminal malam sehingga saya tidak sempat memperhatikannya lagi.
Bus Wahyu Trimulya yang ditawarkan si agen adalah bus ekslusif tapi nyatanya 'jauh panggang dari api' dengan bus ac yang tidak maksimal, atap bocor, ruang jarak duduk yang sempit.
Jika bukan karena harus segera kembali ke Jakarta untuk pemeriksaan lanjutan pasca kecelakaan beberapa hari sebelumnya mungkin saya akan lebih memilih alternatif transportasi lain.
Berhubung kehabisan tiket kereta api dan pesawat maka tak ada pilihan lain selain bus yang memakan waktu lebih lama.Kekeliruan saya adalah semestinya langsung naik bus dari PO resmi bus nya. Dan harap berhati-hati dengan agen-agen perjalanan yang tidak kredibilitas seperti ke-apesan yang saya dan teman dapatkan.
Sebagai informasi tambahan, seluruh penumpang yang satu bus dengan saya memiliki tarif yang berbeda-beda dan mereka sebagian besar terhitung lebih murah dari yang saya dapatkan.
Keapesan berikutnya adalah bus di lajukan dalam kondisi yang tidak prima hingga kami seluruh penumpang terlantar menunggu bus pengganti di daerah wangon selama hampir seharian.