Selain Candi Penataran, nampaknya Candi Gambar Wetan yang letaknya sekitar 7 Km dari Candi Penataran, ke depan akan semakin menarik perhatian para arkeolog. Sejak 2012 telah dimulai penggalian percobaan. Ekskavasi ini terus berlanjut di tahun 2014, 2015 dan 2016. Tentunya, dengan penggalian arkeologi ini diharapkan ditemukan artefak, struktur bangunan-bangunan candi baru di lokasi. Keyakinan para arkeolog akan adanya kekunaan yang masih tertimbun di bawah tanah ini semakin hari semakin terbukti. Dari beberapa penggalian, di lokasi situs yang terletak di sebuah bukit ini, telah muncul beberapa temuan baru. Diantaranya, dua buah Dwarapala di teras kedua. Lalu diikuti penemuan adanya struktur tangga. Penggalian terakhir agaknya makin spektakuler dengan ditemukannya panil-panil relief di sekitar candi induknya.
Candi Gambar Wetan secara administratif terletak di Perkebunan Gambar, Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Tidak mudah memang untuk menemukan candi tersembunyi ini. Saya sungguh beruntung, Rabu 28 Juni 2017, bisa sampai di lokasi situs. Rejeki dan jodoh, begitu saya menyebutnya tatkala siang yang terik itu tiba halaman Candi Gambar Wetan, Blitar. Sudah lama saya penasaran dengan situs yang terletak di sebuah bukit ini. Dari postingan teman-teman komunitas sejarah, saya tidak mendapatkan gambaran yang utuh tentang candi ini. Karena setahu saya, candi di bukit atau yang dibangun di lereng-lereng gunung cenderung berundak-undak/ berteras-teras. Beberapa candi gunung sudah saya kunjungi, mulai dari kekunaan di Pawitra (Penanggungan), Candi Laras di Gunung Arjuna, sampai candi Sukuh dan Cetho di Karanganyar, lereng Gunung Lawu. Semuanya khas sebagai candi gunung.
Temuan Baru
Saat di lokasi, saya akhirnya mulai mendapatkan gambaran jelas tentang lokasi situs. Ternyata yang saya ketahui selama ini dari informasi dunia maya, sosok yang ditampilkan sebagai Candi Gambar Wetan adalah sebuah candi induk saja. Padahal kenyataannya, di sana tidak hanya berupa sebuah candi. Lokasinya sangat menarik. Menempati sebuah bukit kecil dan dibangun berteras-teras. Seperti halnya Candi Penataran, juga Candi Sukuh dan Cetho, antara teras satu dengan teras berikutnya, semakin ke belakang maka posisinya makin naik (tinggi). Di situs Candi Gambar Wetan, selain berdiri candi utama juga ada 2 arca Dwarapala besar di Teras Pertama. Masyarakat sekitar menyebut dua Dwarapala itu sebagai Arca Mbah Bodo dan Arca Mbah Dewo. Lalu, penggalian tahun 2014-2016, memunculkan dua arca Dwarapala lagi di Teras kedua.
Nah, siang itu, akhirnya saya pun berjodoh, bisa "menemukan" situs tersembunyi ini. Tidak sekedar jodoh, saya pun mendapatkan rejeki. Tanpa diduga, di lokasi situs Candi Gambar Wetan baru saja (mungkin masih akan terus berlangsung) kegiatan penggalian arkeologi . Rejeki yang saya maksud , saya tidak hanya mendapati candi utama di situs tapi juga disuguhi dengan temuan-temuan baru hasil penggalian. Wujudnya adalah Arca Dwarapala dan struktur sisa bangunan candi. Kemungkinan besar Arca Dwarapala yang masih teronggok in situ di dalam bukaan ekskavasi ini adalah hasil galian tahun 2017. Maka, saat ini, jumlah Arca Dwarapala di situs Candi Gambar Wetan menjadi 5 buah.
Relief Panji ?
Paling menarik perhatian saya saat di situs Candi Gambar Wetan adalah banyaknya temuan panil-panil relief. Secara sepintas, relief-relief ini agaknya berupa relief lepas karena disusun tidak dalam satu cerita utuh. Mungkin kelak ada arkeolog yang akan menafsirkannya lebih ilmiah. Bagi pembaca relief, tentunya temuan-temuan ini akan sangat berharga lantaran makin memperkaya khazanah informasi tentang kehidupan masyarakat di masa lalu, termasuk pada masa apa candi itu dibangun.
Memang, selama ini beberapa relief Candi Gambar Wetan sudah pernah disinggung dalam kajian beberapa arkeolog, termasuk Lidya Kieven, seorang dosen dari Jerman yang sudah menelusuri figur Panji di relief-relief candi-candi zaman Majapahit. Dalam bukunya " Menelusuri Figur Bertopi Dalam Relief Candi zaman Majapahit", Lidya juga menyebut figur panji di pahatan candi induk Candi Gambar Wetan. Nah, munculnya, relief-relief baru ini tentu sangat menggembirakan bagi pecinta panji, karena saya juga melihat banyaknya relief pria bertopi Tekes (panji?) di beberapa relief baru. Tentunya ke depan, kita berharap akan semakin terkuak sosok Candi gambar Wetan dalam kaitannya dengan cerita Panji. Bahkan saya yakin, jika diadakan penggalian dan pemugaran, Candi Gambar Wetan ke depan akan menjadi potensi wisata purbakala andalan kabupaten Blitar.
Catatan:
Tulisan berikutnya :
1. Perjuangan Menemukan Candi Gambar Wetan