Lihat ke Halaman Asli

Teguh Hariawan

TERVERIFIKASI

Traveller, Blusuker, Content Writer

Nyanyi Sunyi, Petirtaan Penataran

Diperbarui: 12 Juli 2016   11:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nyanyi Sunyi, Petirtaan Penataran

Setiap kali melewati jalan dari Makam Bung Karno ke Kompleks Candi Penataran, di sebuah tikungan, saya selalu menyempatkan menoleh ke kiri bawah. Setiap kali pula ada hasrat untuk berhenti.  Ya, tepat di pinggir jalan, turun 3 meter dari jalan raya, ada sebuah candi kecil yang bikin penasaran. Akhirnya,  hari itu, saat turun hujan saya meninggalkan Candi Penataran. Tujuan berikutnya tentu saja mengunjungi si candi mungil yang selalu terlewatkan. Kali ini tidak boleh ditunda lagi. Karena lokasinya tepat di tepi jalan, agak susah untuk cari tempat parkir. Untungnya, ada sedikit tempat di depan sebuah warung bakso untuk memarkir kendaraan. Sambil menunggu hujan reda, semangkuk bakso hangatpun setia menemani. 

Nyanyi Sunyi, Petirtaan Penataran

Nyanyi Sunyi, Petirtaan Penataran

Petirtaan Penataran

Begitu hujan reda saya keluar warung bakso dan menyeberang jalan. Menuju pintu besi berkarat dan pagar kawat berduri yang membatasi lokasi candi dengan jalan raya. Tak ada papan nama atau petunjuk apapun. Perlahan, pintu besi saya dorong pelan dan terbuka. Dengan hati-hati saya menuruni tangga yang basah. Posisi candi tepat ada di kiri. Di pojok kanan pelataran, ada pos jaga. Saat saya dekati dan lihat ke dalam, sang juru pelihara lagi terlelap. Buru-buru saya balik kanan menuju ke candi lagi.

Jika dicermati, candi kecil ini ternyata sebuah petirtaan. Tempat mandi. Terbangun dari batu andesit berbentuk persegi panjang. Ukurannya kira-kira 6x11 meter yang terbagi dua secara simetris. Jadi ada dua bilik tempat mandi. Sisi kiri dan belakang menempel pada dinding. Di sebelah kanan petirtaan ada sungai kecil yang tertutup rerimbunan. Tepat di tengah bagian depan bilik ada pintu masuk. Ada dua pancuran tepat ditengah, sisi belakang. Airnya nampak jernih.

Boleh jadi, petirtaan ini, dulunya merupakan bagian tak terpisahkan dari Kompleks Candi Penataran. Candi terbesar dan terluas yang ada di Jawa Timur. Namun seiring tumbuhnya jumlah penduduk, sebagian tanah kosong di kompleks Candi Penataran berubah jadi pemukiman dan persawahan. Alhasil, lokasi petirtaan ini pun akhirnya "tersingkirkan" ke sebuah sudut sehingga seakan terpisah dengan keberadaan Candi Penataran. Maka, untuk menyatukannya, banyak yang menyebut candi kecil ini Petirtaan Penataran.

Air Suci

Petirtaan Penataran dibangun dengan gaya arsitektur Majapahit. Tepat di atas dinding bilik tengah bagian depan,  ada sebuah gunungan. Semacam menara berbentuk miniatur candi. Mengerucut ke atas makin kecil. Miniatur candi ini yang paling besar dibanding delapan miniatur candi lain yang terletak di atas pojok-pojok bilik dan bagian tengah dinding bilik.  Konon, miniatur candi terbesar ini melambangkan Gunung Mahameru yang dipuncaknya  tempat bersemayam para dewa. Gunung Mahameru dikelilingi tujuh samudera dan tujuh benua di delapan penjuru mata angin. Karena Petirtaan Penataran ini merupakan replika gunung suci, maka penganutnya menganggap bahwa air yang keluar dari pancuran adalah air suci! Entah air suci atau apapun, yang jelas, air yang meluncur dari lubang pancuran sangat jernih. Segar saat digunakan membasuh muka.

Nyanyi Sunyi, Petirtaan Penataran

Nyanyi Sunyi, Petirtaan Penataran

Nyanyi Sunyi

Karena lokasinya yang tersudut. dan di bawah, walaupun di tepi jalan yang ramai, keberadaan Petirtaan Penataran tak banyak diketahui orang. Mungkin hanya para blusuker yang mau mengunjunginya, he he he.  Tak heran, setiap hari, petirtaan ini pun sepi dari pengunjung. Hanya terdengar gemercik air pancuran dan riuh deru lalu lalang kendaraan di "atas" yang setia menemani. Berbeda dengan kompleks Candi Penataran, yang selalu ramai jadi jujugan para wisatawan yang sedang melancong ke Blitar. 

Nyanyi Sunyi, Petirtaan Penataran




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline