Sesaat setelah mentari bangkit di pelataran Ranu Pane, Senduro, Lumajang saya berjelan berkeliling. Kalau semalam gelap begitu pekat, pagi itu setelah kabut pergi maka pemandangan berganti jadi begitu cerah dan indah. Selain bukit, kebun, deretan pohon, danau, masjid dan rumah penduduk, ada satu sosok yang menarik perhatian. Sebuah rumah kecil di ujung pertigaan jalan Ranupane dindingnya bertuliskan Warung Langit.
Karena penasaran, saya pun mendekat. Barangkali saja warung ini semacam warung kopi yang menyediakan teh atau kopi panas plus gorengan yang cocok sebagai pengusir dingin di pagi buta. Apalagi ini di Ranupane, desa terdekat ke Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa. Begitu dekat, saya kecele. Tak ada teh atau kopi panas. Di bannernya tertulis besar-besar: Jual dan Sewa Peralatan Pendakian. Jaket, tenda, kompor, tas, lampu dll.
Warung Terdekat Dari langit
Karena masih penasaran, saya baca pelan-pelan kenapa disebut Warung Langit. Ooo.. ternyata Warung ini oleh pemiliknya diaku sebagai Warung Terdekat ke Langit, karena berada di Ranu Pane yang terletak pada ketinggian 2.200 meter dari permukaan laut. Benar juga....tapi itu hanya berlaku di pulau Pulau Jawa mungkin.
Bisa jadi Home Stay pak Tasrip, mestinya juga diberi nama Villa langit atau Penginapan Langit karena dibangun di tempat terdekat ke langit di Pulau Jawa. Mungkin pembaca pernah menemukan Warung Langit atau Villa Langit yang lain. Share ya.... salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H