Lihat ke Halaman Asli

Teguh Hariawan

TERVERIFIKASI

Traveller, Blusuker, Content Writer

Menikmati Keindahan Telaga Sarangan bersama si Avi

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13856568071561643529

[caption id="attachment_295110" align="aligncenter" width="512" caption="Pagi di Telaga Sarangan"][/caption]

Sesuai rencana, pagi pukul 05.30, Totok, Toriza, Edy, Sentot serta Pepen sebagai driver utama sudah kumpul di rumah saya. Masing-masing membawa "amunisi" sesuai daftar yang sudah dibagikan. Totok bawa nasi dan magic com beserta lauk telor Bali. Toriza bawa Sambel Bajak plus oseng-oseng tempe. Sentot menyiapkan property untuk kegiatan alam terbuka. Edy membawa bahan-bahan mentah yang sudah ada dalam daftar. Saya sendiri sudah mengecek si Avi, Avanza Silver Metalik sejak kemarin sore. Rencananya, si Avi akan digeber sejauh hampir 200 Km. Melintasi kota Mojokerto - Jombang -Nganjuk - Caruban.  Finish di Sarangan Magetan. Esok pagi dilanjutkan menuju Tawangmangu - Solo - Pacitan. [caption id="attachment_295111" align="aligncenter" width="512" caption="Tempat Makan"]

13856568411230143530

[/caption] Gesit dan Irit Berpenumpang 6 orang dengan bensin dan  bagasi full, tepat pukul 06.00, si Avi yang bertransmisi manual meluncur.  Kendaraan masih sangat longgar. Kemudi yang dilengkapi Electric Power Streering begitu ringan untuk meliuk-likuk lincah menuruni kaki Gunung Welirang. Sejam kemudian tiba di Mojokerto. Jalur padat. Kendaraan  dari arah Surabaya dan Pasuruan, didominasi Truk dan Bus, menumpuk di jalur ini. Dari arah berlawanan, kendaraan dari arah Kediri - Madiun datang bergelombang. Dengan akselerasinya yang oke, Avanza Silver Metalik keluaran 2010 ini lincah mengambil celah di sepanjang perjalanan. Penting tidak melanggar markah jalan. Itu salah satu kelebihan Avanza: Gesit! Tak pelak, Avanza pantas menyandang gelar The Real MPV. Mentari mulai meninggi. Tak terasa, perjalanan sudah sampai Caruban. Perut seluruh penumpang sepertinya sudah pada berontak. Maka, tepat di rambu "Rumah Makan", perbekalan pun digelar. Sarapan  di pinggir jalan yang sibuk, dengan lauk telor Bali dan sambal Bajak pagi itu begitu nikmat. Dengan membawa bekal dari rumah, jelas mengurangi "ongkos produksi".  Backpackeran alias pengiritan! Apalagi Avanza ini juga sangat irit. Cocok untuk touring. [caption id="attachment_295113" align="aligncenter" width="512" caption="Makan di Tempat yang "]

1385656931785825567

[/caption] Eloknya Telaga Sarangan Memasuki Magetan, jalan mulai kosong. Kendaraan sebagian terpecah menuju arah Madiun dan sebagian ke Ngawi- Solo. Avanza Silver Metalik mulai meluncur naik ke arah Gunung Lawu. Jalanan lumayan lebar dan mulus. Ada beberapa tanjakan tinggi dan berkelok. Namun dilahap dengan mudah  oleh mobil keluaran Toyota Astra ini . Tarikannya tetap stabil walaupun AC double blower tetap menyala. Akhirnya pukul 10.00 kami tiba di Sarangan Magetan. Odometer menunjukkan angka 198 Km. Bensin masih tinggal separuh. [caption id="attachment_295114" align="aligncenter" width="512" caption="Memecah Air Telaga"]

13856569661614571565

[/caption]

Setelah bayar tiket, kami meluncur  masuk lokasi. Parkir di tepi Telaga Sarangan nan elok. Semua penumpang turun dan merasakan angin datang menerpa, sepoi-sepoi.. Di ujung sana, nampak beberapa tukang kuda sedang menguntit pelancong yang membawa anak remaja. Beberapa pengunjung lain nampak asyik naik speedboat mengitari telaga yang airnya biru. Siang itu, waktu kami habiskan dengan duduk dan menikmati Sate Kelinci nan lezat di pinggir Telaga Sarangan.  Ada juga sih sate ayam. Harga standar. Rp. 9000 per porsi. Kalau plus lontong, tambah seribu. Semua penjual Sate Keliling kompak. Harga ditulis besar-besar sehingga pembeli tidak tersesat…. Yang khas dari Sate Kelinci ini adalah bumbunya.  Campuran Kacang dan Gula Jawa disangrai.  Disajikan tanpa campuran kecap. Seperti bumbu khas Sate Ponorogo. Warnanya coklat kekuningan. Rasanya,  dijamin lezat. Sangat memanjakan lidah. Apalagi makan di pinggir Telaga.. hmmm…Mengesankan. [caption id="attachment_295115" align="aligncenter" width="512" caption="Sate Kelinci, Kuliner khas Sarangan"]

1385656990586686407

[/caption]

Sesuai rencana, perjalanan hari ini finish di Sarangan, setelah mencari informasi, akhirnya kami dapat ketemu sebuah hotel nyaman dekat Pintu Masuk. Hotel atau tepatnya Home Stay SETIA BUDI ini lumayan bagus dan murah. Walau tidak di pinggir Telaga, tidak masalah banget.  Dengan kocek Rp. 80 ribu, sudah dapat 2 kamar tidur. Terdiri dari 4 bed dan  2 TV.  Cukup untuk berdelapan. Padahal kami cuma ber enam. Plus air panas dan 2 Termos Teh Panas. Parkir pun luas, sehingga malam itu si Avi, Avanza Silver Metalik, kedinginan karena sendirian di halaman. [caption id="attachment_295116" align="aligncenter" width="512" caption="Hotel Murah"]

1385657020568252510

[/caption]

13856570411543564579

1385657059818405765

Malam sangat dingin di Sarangan, Magetan . Selimut tebal tidak mampu menahan dingin yang menusuk-nusuk. Tembus sampai kulit.  Kaos kaki pun harus dipasang.  Sebagai pengantar tidur, nonton TV sejenak. Pagi hari di Sarangan, hmmm….. udara segar. Angin bertiup perlahan.  Seperti biasanya, kabut berarak. Ditingkahi embun yang turun perlahan. Basah.   Daun-daun ikut melambai. Kami  segara beranjak untuk olahraga sejenak.  Jalan kaki mengitari Telaga Sarangan, sejauh 3 km. Lumayan berkeringat. Dijamin tidak penat. Lantaran pemandangan yang aduhai. [caption id="attachment_295119" align="aligncenter" width="512" caption="Pagi di Telaga Sarangan"]

13856571091653803468

[/caption] [caption id="attachment_295120" align="aligncenter" width="512" caption="Sarapan Pecel Sarangan, Murah dan Maknyuusss!"]

1385657137971227310

[/caption]

Apalagi, di tempat finish sudah ditunggu sarapan Pecel Khas Sarangan. Nasinya hangat, sayurnya komplit, bumbunya .. wow.. Tidak terlalu Pedas. Pas! Lauknya Tahu Goreng dan Telor Ceplok.. gak lupa Rempeyek yang tipis-tipis  renyah.. Harganya, tanpa lauk cukup 3000 rupiah. "Boleh tambah sayurnya Bu", pinta saya. Ibu penjual pecel tersenyum sembari mengambilkan sejumput sayur sawi.  Mantabs! Setelah menghabiskan pagi di pinggir telaga, maka kami pun segera kembali ke hotel dan  berkemas untuk melanjutkan perjalanan dengan Avanza Silver Metalik kesayangan. Tujuannya adalah: Tawangmangu -Solo dan Pacitan. Kalau anda ingin mengenal lebih dekat Toyota Avanza, bisa mampir ke:  Toyota Avanza, The Real MPV. [caption id="attachment_295121" align="aligncenter" width="512" caption="Bagasi yang luas, bisa menampung segala perabotan"]

13856571721495609288

[/caption]

13856571911826632071

Toyota Astra

Artikel Selanjutnya

Tour de Java, Jajal Ketangguhan Avanza

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline