Lihat ke Halaman Asli

Teguh Hariawan

TERVERIFIKASI

Traveller, Blusuker, Content Writer

Kendaraan Anda Hilang? Biarkan Saja!

Diperbarui: 4 April 2017   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mobil atau Motor Anda hilang? Berarti Anda sedang apes.   Saran saya, nggak usah dicari. Biarkan saja! Kecuali kalau ada Asuransinya. Ya, segera lapor Polisi. Ceritakan kronologi. Datangi  TKP bersama Pak Polisi. Buat Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Siapkan kunci serep. Juga STNK dan KTP. Klaim asuransinya. Mudah-mudahan sukses!

***

Ya.. akhir-akhir ini kejahatan makin merajalela. Tak terkecuali Maling Motor dan Mobil. Teman saya,  dua kali mengalami musibah kehilangan kendaraan bermotor.  Dari ceritanya, ada beberapa hal yang bisa dijadikan pengalaman.  Menaruh kendaraan di tempat aman adalah langkah awal agar tidak kecolongan. Tidak cukup kunci stir, bila perlu diberi  tambahan pengaman. Walaupun itu juga tidak menjamin seratus persen aman. Paling tidak sudah antisipasi.

Hilangnya Kijang Grand saya bisa dijadikan contoh. Mobil keluaran 1993, warna abu-abu metalik  itu memang masih menyisakan kejayaannya. Body-nya masih kenceng karena belum pernah nubruk atau ketrubuk. Cat-nya orisinil. Belum Overspet. Mesin, masih OK lantaran baru ganti piston. Tanjakan masih gampang dilahap. Apalagi jalan datar dan lurus. Pasti ngacirrrrr.

Nah, suatu ketika, mobil yang biasa ditaruh di garasi harus diletakkan di luar rumah lantaran rumah direnovasi. Jadinya, mobil dititipkan di sebelah rumah tetangga. Di Gang Masuk, dekat jalan raya.

Selama ini aman-aman saja karena mobil  masuk garasi tertutup. Karena sekarang di luar rumah, maka  mobil ditambah esktra pengamanan. Mobil diberi kunci tambahan dengan memberi gembok yang mengikat Setir dengan Pedal Rem. Rotor mesin diambil. Kabel Delco (penghubung antar Accu dan mesin)  dicopot. Dijamin gak bisa greng!.

Beberapa hari di luar rumah, mobil nggak ada masalah. Aman-aman saja. Hingga suatu ketika  hari ke-enam terjadi musibah. Sekitar pukul 01.00 dini hari. Seperti biasanya,  mobil sya longok melalui jendela. Melihat Kijang Grand-nya dari kejauhan. Di keremangan malam saya  kaget bukan kepalang. Si Abu-abu metalik lenyap... tak berbekas. Sambil menngucek-ngucek mata, tak percaya, saya lari  keluar rumah. Benar.. mobilnya telah raib.  Segera cari bantuan ke kantor Polisi terdekat dan tetangga. Paginya, geger seisi kampung.

Sebenarnya, saya  sudah pasrah. Kalo bukan rejekinya, ya sudah. Hilang ya hilang, jangan diharap kembali. Tapi karena banyak teman dan kolega yang menyarakan agar berupaya mencari. Satu persatu upaya dilakukan. Mendatangi orang pinter, dukun, ustad.... yang akhirnya diberi macam-macam nasehat dan syarat-syarat.  Ada yang kasih garam, kertas rajah, air putih.. pokoknya macam-macam. Namun semuanya nihil. Tidak menghasilkan apapun. Kecuali kehilangan waktu untuk kesana kemari dan yang jelas kehilangan dana tambahan. Tidak cukup seratus ribu sekali jalan untuk berikhtiar. Dihitung-hitung, ternyata dengan menuruti segala saran teman untuk mencari jejak si Kijang......sampai menghabiskan 2 juta lebih......alamak!!!!

Itu belum seberapa. Ada yang lebih seru. Atas saran teman yang lain, disarankan untuk "melihat"  siapa maling mobilnya di suatu tempat di Lumajang melalui media kaca. Sering disebut sebagai Kaca Benggala. Konon, proses "melihat" itu betul-betul membuatnya takjub dan kagum akan kehebatan sang paranormal karena mampu memunculkan gambar rumah tetangga, gambar mobil. Bahkan sampai gambar malingnya! (Bukan HOAX). Prosesi ini juga dilihat beramai-ramai  teman2 yang saat itu hadir.  Tapi lagi-lagi hasilnya nihil. Karena walau ada gambar si maling, juga nggak kenal orangnya. Nah, yang jadi masalah, untuk berkunjung ke rumah paranormal itu perlu dana lumayan besar. Carter mobil saja 500 ribu. Belum tips untuk bapak paranormal -sebenarnya  seikhlasnya-  tapi tetap saja di atas seratus ribu.

Puncaknya, saya dikenalkan  dengan seorang "penghubung" yang konon mampu menghubungkannya dengan si Maling atau Penadah. Awalnya saya enggan menuruti saran sohib. Tapi setelah ditawari berkali-kali luluh juga. Kita ketemuan di rumah si "penghubung". Diminta tebusan 20 juta agar mobil kembali. Terjadi transaksi dan tawar menawar. Akhirnya deal. Tebusan "cukup" 13 juta. Dalam dua hari uang harus tersedia. kalau terlambat, mobil makin susah dicari kata sang "penghubung". Dijamin satu sampai dua minggu mobil kembali.

Ternyata, ditunggu seminggu, dua minggu, sebulan sampai 6 bulan, belum ada kabar. Akhirnya tebusan pun diminta. Nah, kalau mula-mula setor 13 juta. Ternyata kembali hanya 12 juta. Kata si "penghubung"  : dikurangi biaya operasional. Biarlah hilang satu juta asal tidak 13 juta! ha ha ha tekor lagi....

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline