Jalan kelak-kelok penuh tanjakan dan turunan di tengah hutan lebat nan sepi adalah jalur satu-satunya saat melintas dari Jember ke Banyuwangi. Inilah kawasan Alas (hutan) Gumitir. Sepanjang jalan, kanan kiri nampak hijau royo-royo. Udara pun segar khas pegunungan. Karena jalannya yang penuh kelokkan itu, banyak penduduk setempat yang memanfaatkan jadi semacam pemandu jalan di tikungan-tikungan tajam dengan berharap lemparan rupiah seikhlasnya. Tapi, saat apes, misal ada kendaraan, truk atau trailer yang mogok, bisa jadi akan terjadi kemacetan yang luar biasa di tengah hutan jati dan kopi ini.
Legenda
Alas Gumitir begitu legendaris. Menurut cerita rakyat setempat merupakan tempat dimana Damarwulan, seorang ksatria utusan dari Ratu Kencana Wungu yang bertahta di Majapahit, dikeroyok oleh Layang Seta dan Layang Kumitir (Gumitir?) sesaat setelah Damarwulan berhasil membunuh Minakjinggo, Adipati Blambangan yang memberontak. Konon, di tempat itu Damarwulan berhasil dikalahkan dua bersaudara putra Patih Logender dan kepala Minakjinggo direbut mereka untuk dipersembahkan pada sang ratu. Namun, kebenaran akan selalu menang melawan kebathilan, akhirnya Damarwulan pun berhasil kembali ke Majapahit dan meminta hak yang telah dipejuangkannya dengan mengalahkan Layang Seta dan Layang Kumitir.
[caption id="attachment_342472" align="aligncenter" width="640" caption="Pemandu di tikungan Gumitir"]
[/caption]
Rest Area
Saat ini, di ujung Alas Gumitir, sekitar 39 kilometer dari Jember, telah dibangun sebuah tempat istirahat nyaman dan cantik oleh PTPN XII. Namanya Cafe & Rest Area Gumitir. Terletak di sebuah bukit hijau berketinggian 628 meter dpl.
Rest Area ini terkesan sangat alami. Penataan tempatnya sangat memperhatikan sirkulasi udara dan menyediakan ruang terbuka yang luas. Sajian kulinernya mengandalkan menu-menu khas Gumitir. Misalnya Ayam Goreng Laos atau Bebek Goreng. Tapi kalau pengen Nasi Goreng atau Mie Goreng juga ada. Minumnya juga bermacam-macam. Ada racikan Kopi Luwak yang bikin mata melek. Juga Kopi lanang yang bikin greng. Atau seduhan Teh Rolas yang khas di lidah. Harganya dijamin nggak bikin nyengir atau ketar ketir.