Lihat ke Halaman Asli

Antara Kecepatan dan Penghayatan

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Kecepatan, seringkali mengurangi penghayatan.”


Kapan terakhir kali berjalan tergesa-gesa? Di kala keinginan untuk cepat sampai itu begitu besar, berapa banyak kah hal yang terlewat tak terperhatikan?

Kapan terakhir kali makan tergesa-gesa? Mampukah mengingat nikmatnya setiap suapan dan kunyahan?

Kapan terakhir kali berkendara tergesa-gesa? Adakah pemandangan sekitar tampak dengan indah?

Adalah tabiat nafsu untuk ingin memperoleh beragam hal secara cepat. Maka diajarkanlah bahwa ketergesaan sejatinya adalah godaan. Dalam ketergesaan itu, diri memang mendapat yang diinginkan secara cepat, tapi pada saat yang sama melewatkan begitu banyak pernak-pernik indah yang disediakan sepanjang perjalanan.

Maka menginginkan sesuatu dengan cepat, seharusnya bukanlah kebiasaan yang layak dilakukan setiap saat. Sebab tanpa makna-makna, adakah kehidupan ini indah? Sekuntum bunga, hanyalah sekuntum bunga. Namun begitu diselipkan makna siapa pengirimnya, jadilah ia kenangan tak terlupakan. Begitulah jiwa, yang selalu bergairah akibat makna-makna.

Berhati-hatilah dengan kecepatan, Sobat. Sebab jiwamu berhak menuai makna yang ia butuhkan, tapi kecepatan merenggutnya. Inginkanlah cepat, hanya pada hal-hal yang memang mendesaknya. Sementara pada banyak hal lain—ya banyak hal lain—nikmatilah penghayatan. Sepakatkah jikalau sesuatu yang dihayati itu menjadi hidup?  Tak ingatkah kau dengan seseorang yang telah lama meninggalkanmu, namun ia tetap hidup sebab kau hayati setiap katanya, nasihatnya, petuahnya?

Zaman ini adalah zamannya kecepatan. Maka waspadalah akan matinya jiwamu jika melulu mengikutinya. Jiwamu perlu hidup, dengan menyelami makna-makna. Dan ini, tak hadir kecuali melalui penghayatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline