Lihat ke Halaman Asli

Kemarau Panjang, Tsunami Ekonomi Petani Blitar Selatan

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KEMARAU PANJANG , TSUNAMI EKONOMI PETANI BLITAR SELATAN
Musim kemarau panjang yg terjadi saat ini menjadi tsunami ek0n0mi bg
warga blitar selatan yg mayoritas adalah petani. Terlihat tanah 2 kering
ker0ntang dan kawasan hutanpun gersang dgn daun 2 jati yg r0ntok d
tanah.
Selama ini petani di blitar selatan adalah petani yg mengandalkan air hujan
untuk pengairan tanaman . Padahal seandainya mau memanfaatkan sumber
air yg d pegang pihak PDAM tentu musim kemarau bukanlah kendala untuk
bs menghasilkan tanaman di lahan kering. Tetapi memang , kebutuhan air yg
harus beli sebesar 6.000 rupiah /m3 + beban sktar 2.000 per pemakaian 1
m3 cukup membuat petani malaz menggunakan air PDAM yg sumbernya juga
berada di tanah warga desa suruhwadang itu .
Sementara belum ada tindakan dr pemerintah setempat untuk
mensosialisasikan kegiatan tanam d musim kemarau dgn memfasilitasi warga
slang air , mesin pencangkul tanah ,atau bekerjasama dg PDAM setempat
untuk meringankan biayA rekening air khusus untuk pengairan ladang .
disamping itu belum ada juga penyuluhan 2 dr pemerintah dg melibatkan
ahli tanaman dan pertanian untuk mensosialisasikan cara dan tehknik
menanam yg tepat kepada petani d daerah blitar selatan . padahal d era yg
sudah maju seperti sekarang ini , tekn0l0gi pertanian sudah berkembang
sangat pesat namun sayang masy pedesaan yg masih awam tdk begitu tahu
dan menguasainya sehingga akibatnya hasil panen tdk maksimal dan bhkan
gagal panen .
sebagaimana yg kt ketahui bhwa masalah utama yg d hadapi ind0nesia
adalah masalah kurangnya pangan , terbukti pemerintah harus import
pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri .padahal lahan d
ind0nesia masih cukup luas untuk d tanami. namun sayang pemerintah
ternyata belum mampu memaksimalkan pemanfaatan lahan 2 kos0ng itu
khususnya d kawasan kering seperti BLITAR SELATAN .
padahal seandainya pemerintah dan masy lebih cerdas , air PDAM dr
sumber , sumur , sungai dan bendungan setempat bisa d manfaatkan untuk
menyiasati kendala itu yakni kurangnya AIR .
dan seandainya pemerintah jauh lebih kreatif lagi, pemerintah bisa
mengusahakan PENYULINGAN AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR khususnya d
daerah tandus dan kering seperti daerah selatan d PULAU JAWA . namun
ternyata belum ada realisasi ke arah itu meski sudah merdeka lebih dari 70
tahun .




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline