Lihat ke Halaman Asli

Syarifah Lestari

TERVERIFIKASI

www.iluvtari.com

The Power of Deadline Itu Menyesatkan

Diperbarui: 2 November 2021   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Markus Winkler on Unsplash   

"Adek dak mau nian lagi nunda-nunda bikin tugas. Asyik-asyik main pas daring, sekali besoknya waktu di sekolah disuruh Ibu kumpul. Puyeng Adek!"

Aku ngakak mendengar celoteh si adek. Lebih baik begitu daripada sibuk meneriakinya mengingatkan tugas-tugas yang belum dikerjakan. Biar ia belajar langsung dari pengalamannya sendiri, jadi lebih berkesan.

Begitu pula aku dan beberapa teman di komunitas, tapi hanya sebagian kecil. Kami meyakini bahwa mengerjakan tugas mendekati batas jadwal sangat berisiko. Di dunia kreatif kita mengira deadline hanya berurusan dengan ide yang mentok, padahal lebih dari itu.

Kita tidak tau kapan PLN terpaksa memadamkan listrik, PC yang tiba-tiba bermasalah, atau manusianya sendiri yang tidak selalu sehat. Semua kemungkinan buruk berpeluang terjadi. Hidup tidak bisa diupayakan semata dengan optimis dan prasangka baik, harus ada upaya agar semuanya berjalan baik. Faktanya, kenyataan tak bisa dihipnotis dengan sugesti.

Dalam konteks penulis, inilah yang biasa aku dan teman-teman lakukan saat menerima job atau berencana mengikuti lomba menulis. Tidak menunda mengerjakan, lalu berharap ilham di ujung waktu.

1. Mengonsep Tulisan

Setelah membaca secara saksama brief atau persyaratan lomba, biasanya topik tulisan otomatis akan terbayang. Ada kalanya kerangka ide hingga pembuka, langsung terbit begitu saja. Tapi tak jarang kita tak punya bayangan sama sekali.

Ide memang tidak selalu hadir ketika berada di depan komputer. Kita bisa lakukan kegiatan lain yang tidak butuh banyak berpikir, misalnya menyapu, mencuci, atau sekadar berjalan kaki. Sambil melakukan kegitan tersebut, cobalah untuk menyusun konsep yang pas bagi tulisan yang akan dibuat. Lakukan di dalam kepala!

Baca juga: Agar Anak Tak Mudah Dibully

2. Memancing Ide

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline