Lihat ke Halaman Asli

Syarifah Lestari

TERVERIFIKASI

www.iluvtari.com

Small Great Things dan Rasisme ala Indonesia

Diperbarui: 12 Oktober 2020   21:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

small great things jodi picoult (dokpri)

Siapa tak kenal Jodi Picoult, novelis Amerika yang karyanya mendunia. Salah satu novelnya yang menjadi koleksiku adalah Small Great Things.

Kebiasaan sejak lama. Ketika ada promo buku, beli beberapa, biarkan mereka antre menunggu giliran dibaca. Dan kini, buku 600-an halaman itu mendapat gilirannya.

Small Great Things bercerita tentang Ruth Jefferson, seorang perawat yang bekerja lebih dari 20 tahun di Rumah Sakit Mercy-West Haven. Ia satu-satunya pegawai kulit hitam di bagian persalinan.

Suatu hari, seorang pasien dari komunitas supremasi kulit putih melahirkan di rumah sakit tempat Ruth bekerja. Ketika Ruth menggantikan tugas rekannya, sesuai jadwal jaga, ia mengalami penolakan dari orangtua bayi.

Bahkan untuk selanjutnya, suami dan ayah pasien, Turk Bauer, meminta kepada pihak RS agar bayinya tidak disentuh oleh pegawai Afrika-Amerika. Parahnya, permintaan itu dipenuhi.

Menurut Jodi Picoult dalam penutup novelnya, bagian tersebut terinspirasi sebuah kejadian nyata di sebuah RS di Amerika. Yang mana pihak RS memenuhi  permintaan salah seorang pasien agar tidak dilayani oleh pegawai berkulit hitam.

Para pegawai Afrika-Amerika di RS tersebut kemudian mengajukan gugatan ke pengadilan, dan memenangkannya.

Baca juga: Pengalaman Nyata Bertemu Hantu

Dalam Small Great Things, Ruth Jefferson tidak menggugat. Ia justru didakwa membunuh bayi yang baru dilahirkan tersebut, karena sang bayi meninggal dunia saat berada dalam pengawasannya.

Seorang pengacara negara, Kennedy McQuarrie, menjadi pembela Ruth di persidangan. Kennedy yakin, untuk bisa bebas, Ruth tak boleh membawa isu rasisme. Sebab berdasarkan pengalaman Kennedy dalam banyak persidangan, isu rasisme hanya akan menjatuhkan kliennya pada kekalahan.

Menurut Kennedy, yang sebenarnya adalah ungkapan hati penulisnya, rasisme di Amerika adalah nyata, bahkan hingga sekarang (novel tsb terbit tahun 2016). Saking terbiasa, orang-orang kulit putih di sana melakukannya tanpa merasa bahwa mereka rasis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline