Silaturahmi itu penting, baik di kehidupan nyata maupun di dunia blogging. Termasuk di Kompasiana. Seperti platform blog lainnya, rajin-rajinlah blog walking agar panjang umur. Eh, jadi balik ke dunia nyata lagi. Silaturahmi memperpanjang usia.
Dasar penulis receh, buka paragraf aja muter-muter!
Jadi kalau ada kompasianer yang memberi rating, mainlah ke "rumahnya" juga. Beri ia rating, apa saja, asal jangan "tidak menarik". Itu namanya air susu dibalas air ketuban. Iya, gak nyambung.
Aku sendiri belum pernah sih memberi rating itu. Kalau tak menarik ya sudah, tinggalkan. Atau beri masukan di kolom komentar, "Nulis yang bagus woi, ngabisin waktu aja baca tulisan lu!"
Lakukan itu kalau pengin punya musuh. Halah, ke mana sih ini.
Baca juga: Kenapa Kebanyakan Penulis Itu Laki-laki?
Oh ya, di antara langganan saling rating, ada salah dua kompasianer yang ketika disambangi, ternyata rumahnya digembok. Jangankan aku, mereka sendiri gak bakal bisa buka gembok itu. Kuncinya dibuang admin!
Kutanya via WA, kalau sudah digembok, bisa dibuka lagikah? Jawab admin, tidak.
Kutanya lagi, bagaimana mengetahui banyak pelanggaran yang sudah dilakukan dan berapa batasnya, apakah bisa membuat akun baru dengan data yang sama? Dikacangin sampai hari ini.
Untung hatiku sedang senang, karena hari ini ketemu penjual tempe mendoan. Biasanya aku curhat dengan gaya bahasa menye-menye saking sedihnya.
Mengapa aku tiba-tiba seperti orang cemas, bukannya sudah centang biru?