Lihat ke Halaman Asli

Syarifah Lestari

TERVERIFIKASI

www.iluvtari.com

Pekerjaan Orangtua Memberi Efek Tak Main-main pada Anak

Diperbarui: 8 September 2020   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruthson Zimmerman on Unsplash

Pekerjaan seseorang memengaruhi kondisi rumahnya, terutama pola asuh pada anak-anak. Dari salah satu bacaan, kudapat informasi terkait pekerjaan yang begitu besar pengaruhnya pada keluarga:

1. Militer

Pekerjaan sebagai anggota militer menuntut seseorang untuk bersikap tegas dan disiplin. Pekerjaan ini sangat mengutamakan logika dan fakta serta mengesampingkan perasaan.

Orangtua yang bekerja dalam ruang lingkup militer, akan membawa sikap tegas dan disiplin kepada anggota keluarganya, terutama anak-anak.

2. Guru

Pekerjaan guru selalu berhubungan dengan pendidikan dan anak-anak. Sehingga mereka pun memiliki perhatian yang besar pada dua hal tersebut.

Konon, seorang guru biasanya menginginkan anak-anak mereka lebih pandai dari murid-muridnya di sekolah.

3. Psikolog

Psikolog dikenal sebagai pribadi yang ramah dan paling memahami jiwa seseorang. Namun, menangani masalah kepribadian orang lain kadang membuat mereka sendiri lelah secara emosional.

Hal itu bisa berefek pada jiwa, mengakibatkan stres, yang tidak tertutup kemungkinan terbawa hingga ke rumah. Tapi sebagai seorang psikolog, mereka tahu dong bagaimana cara mengatasinya.

Baca juga: Cerai Karena Pandemi, Silakan ...

4. Pengacara

Pekerjaan ini menuntut seseorang untuk berani. Pasalnya, menjadi pengacara berarti siap untuk mengatasi permasalahan klien.

Bukan sekadar memberi saran, mereka juga dituntut memenangkan perkara yang tidak bisa dianggap remeh. Hal tersebut bisa menimbulkan kecemasan dan rasa khawatir yang berlebihan, yang lagi-lagi terbawa hingga ke rumah.

5. Arsitek

Arsitek terkenal sebagai pecandu kerja. Waktu aktif mereka biasanya pada malam hari. Deadline, konflik dengan klien, krisis kreatif, dsb, berpeluang menimbulkan stres bahkan depresi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline