Lihat ke Halaman Asli

Syarifah Lestari

TERVERIFIKASI

www.iluvtari.com

Bukan Harta, Ini Warisan Bermanfaat dari Bapakku!

Diperbarui: 27 Agustus 2020   03:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Jeff W on Unsplash

Almarhum bapakku seolah tak pernah sakit selama hidupnya, kecuali menjelang beliau wafat. Beliau perokok berat, pagi siang sore malam ngopi, makanan manis asin disambar semua. Satu lagi, cerewet kayak emak-emak.

Kalaupun Bapak sakit, tak pernah sampai berhari-hari. Memang umurnya tak begitu panjang, Bapak wafat pada usia 67 tahun. Tapi jika dibandingkan dengan umur Nabi Muhammad saw yang punya pola hidup jauh lebih sehat, beliau sudah dibonusi 4 tahun.

Ajal kan tak kenal usia, tapi yang jelas selama hidup Bapak tidak menyusahkan istri dan anak-anaknya dengan sakit ini itu. Seperti yang kusebut di awal, kecuali ketika sakit yang mengantarkan beliau pada wafatnya.

Dilihat dari tingkahnya yang lebih sering semena-mena (aku kok kayak kurang ajar banget ya, mungkin faktor dekat. Karena di antara anak-anak lain, menurut banyak orang, akulah yang paling mirip dengan almarhum.), cukup aneh jika Bapak jarang sekali sakit.

Selama 28 tahun hidup bersama beliau, sepertinya tiga hal inilah yang menjadi penyeimbang rokok, micin, dan aneka zat tak sehat yang masuk ke tubuhnya.

Pertama, Bapak tak banyak pikiran. Entah faktor laki-laki (yang katanya gak banyak mikir) atau memang tabiatnya yang tak ambil pusing dengan urusan apa pun. Jalani saja, seolah begitu.

Kedua, Bapak sangat aktif bergerak. Beliau suka mencabuti rumput, mencuci pakaian sendiri, memperbaiki berbagai barang yang kadang malah tambah rusak. Pokoknya dibanding tidur, Bapak lebih banyak beraktivitas.

Jika bapak di rumah lain antidapur, bapakku seolah bermarkas di dapur. Sehari-hari masak, beres-beres, dll. Jangan letakkan pisau sembarangan, bisa diomelin sampai lebaran!

Ketiga, bapakku tak pernah bangun di atas pukul 5 pagi. Seumur hidup, tak pernah kulihat Bapak bangun kesiangan. Tidak pernah!

Meski bapakku bukan sosok yang religius, tapi beliau terbiasa mandi pagi pukul 3 dini hari. Toa masjid kalah sama Bapak. Ayam jantan insecure dibuatnya.

Akibat Kurang dan Kebanyakan Tidur

Perkara tidur ternyata memang bukan hal remeh. Meski bangun pagi, Bapak tidak kekurangan jatah tidur. Dan pastinya tidak berlebihan pula. Karena baik kurang maupun lebih pasti punya efek buruk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline