Aku tidak kenal Nirvana. Baru tahu Kurt Cobain jauh setelah kematiannya. Juga tentang gitar kidal dan kebiasaannya menghancurkan alat musik setelah konser.
Tapi lagu About A Girl sudah masuk ke kepalaku sejak tahun 90-an dulu. Jelas saja, aku tahu judulnya setelah sekian lama. Barangkali setelah lepas SMA, ketika ikut-ikutan temanku gaul ke studio musik.
Yang kukenang dari lagu itu adalah kata "I do" yang oleh telingaku diterjemahkan dengan adooh (aduh). Jika potongan lagu itu berputar di benakku, maka akan muncul pula semacam kios kecil berdinding papan di kepalaku.
Kios itu berdiri tepat di depan rumahku, di seberang jalan. Milik tetangga depan yang pagi siang sore malam, memutar lagu barat.
Kios papan yang tidak dicat itu, dijadikan sebagai kios reparasi elektronik oleh pemiliknya. Sebelumnya ada pula kios tuak di sebelahnya, kemudian kios itu tutup.
Kelak kios reparasi ini berganti menjadi rental komputer, counter pulsa, tutup, dan terakhir jadi kantor LBH. Tentunya dengan bentuk fisik yang jauh lebih menarik.
Di masa kecilku, tetangga sekitar biasa saja memutar musik tak kenal waktu, dengan suara yang tak hanya sampai ke rumahmu, tapi masuk hingga ke kolong tempat tidur.
Di sebelah kios, ada keluarga Kerinci yang potongan lirik kaset andalannya berbunyi, "Baleklaaah, abangku baleeek! Abang kutungguuu di tengah laman ...."
Di kiri agak ke belakang, favoritnya lagu dangdut dan lagu Jawa. Andalannya lagu Aduh Buyung yang dinyanyikan cewek ramai-ramai itu. Manis Manja Grup.
Bagaimana dengan kami, tak ikut meramaikan hari dengan musik yang hingar bingar? Masalahnya di rumahku hanya ada radio 2 band. Diputar sampai dol pun, paling banter sampai ke kamar mandi rumah sendiri.