Lihat ke Halaman Asli

Syarifah Lestari

TERVERIFIKASI

www.iluvtari.com

Apa Kabar Busi Bekas, Adakah yang Menjadikanmu Mercon Lagi?

Diperbarui: 23 April 2020   18:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

otomotif.kompas.com

Setiap ada pertanyaan "Apa yang paling berkesan di Ramadan?" aku tidak mungkin melewatkan busi mobil bekas. Jika sudah dijadikan mercon, masih butuh nyali yang kuat untuk memainkannya.

Mendekati bulan puasa, di tahun 90-an dulu, aku dan kawan-kawan pasang mata baik-baik jika berjalan. Kalau sedang rezeki, kami akan menemukan busi mobil bekas yang dapat dijadikan petasan atau mercon untuk dimainkan saat Ramadan.

Biasanya anak perempuan memainkan mercon yang lebih ramah, dari kayu yang dilubangi. Lubang itu nantinya diisi bubuk belerang yang diserut dari kepala korek api kayu, kemudian lubang ditutup dengan kertas belerang yang biasa dipakai menggesek di pinggir kotak korek.

Ledakannya besar sih, tapi tak sebanding dengan mercon dari busi bekas. Jauh bedanya.

Anak perempuan yang lebih kalem lagi, hanya membeli lilin kecil warna-warni yang dinyalakan di dalam tempurung yang tinggal sebelah, lalu dibawa keliling malam hari. Kalau sekarang pasti tak seru lagi, di mana-mana sudah terang.

Aku lupa alasan apa yang membuatku lebih tertarik dengan mercon busi, padahal tidak satu pun anak perempuan yang memainkannya kecuali aku. Bersama anak laki-laki di kampung, kami menyulap busi mobil bekas menjadi mainan tahunan yang sangat berkesan itu.

Membuat lubang itu bebas dari penghalang kecil yang entah dengan apa, sekaligus mengeluarkan isinya. Lalu kami memotong kecil-kecil tali plastik, dibuat rumbai dan dijadikan ekor pada busi. Fungsinya, agar ketika dilempar ke udara, busi turun kembali tanpa oleng.

Untuk tutup lubang, kami gunakan baut yang seukuran. Aku tak ingat, bagaimana mendapatkan benda ini dulu.

Baut diikat dengan tali, agar setelah meledak, ia tidak hilang. Untuk membuatnya tetap menutup saat dilempar, di atas baut nantinya dipasang karet dari ban bekas.

Setelah jadi, lubang busi kami isi sebanyak-banyaknya dengan hasil rautan korek api. Inilah yang membuatnya mampu menghasilkan ledakan lebih besar dari mercon kayu. Karena kayu hanya disumpal paku tumpul, tidak besar lubang yang dihasilkan. Sehingga hanya sedikit "amunisi" yang bisa dimasukkan.

Makin tipis alas kertas belerang, semakin besar kemungkinan mercon meledak dengan sukses. Kertas tebal pada korek api kadang menghalangi bertemunya dua belerang, sehingga ada kalanya mercon gagal meledak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline