Lihat ke Halaman Asli

Syarifah Lestari

TERVERIFIKASI

www.iluvtari.com

Tak Hanya Covid-19, Waspadai Juga Penyakit yang Telah Membunuh Ratusan Orang Ini!

Diperbarui: 19 April 2020   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Marcelo Leal on Unsplash

Seorang warganet komplain ke Akun Instagram Humas Kota. "Pak RT kami kurang wawasan, musim Corona begini bukannya kampung disiram disinfektan, malah fogging!" begitu lebih kurang komentarnya pada salah satu postingan admin.

Beberapa warganet kemudian menjawab, adminnya sendiri memilih diam. Beruntung warganet yang komplain itu tidak jadi bahan bully. Karena nyatanya virus dengue yang menyebabkan demam berdarah dengue (DBD) pun tak kalah ganas dengan virus Corona yang menyebabkan Covid-19.

DBD memang jadi momok setiap musim hujan datang. Jadi sebelum Covid-19 datang, penyakit ini sudah lebih dulu meneror kita.

Awal-awal pandemi datang, aku kerap berjemur sekira pukul 10, sambil menyapu halaman depan. Tapi belakangan, karena pekerjaan sudah dihabiskan setelah subuh, dan matahari pagi tembus ke dalam rumah, jadi sering terlewat memperhatikan bagian samping dan depan rumah.

Apalagi suami juga sudah bertugas merapikan rumput di depan, jadi nyaris tak ada alasan untuk keluar.

Sampai suatu kali, kulihat litter box si Mozza (kucing gantengku), tergeletak rapi dengan kondisi menampung air dari keran samping rumah.

Kalau boleh menebak sih, paling kerjaan suami. Niatnya mungkin untuk membersihkan litter box sekaligus memberi minum kucing yang lewat. Karena rumah kami juga kerap dihampiri kucing yang minta sedekah.

Akhirnya kubuang air yang menggenang di dalam litter box. Airnya bersih, tenang, tidak mengalir. Ideal sekali untuk nyamuk aedes aegypti meletakkan telurnya.

Sejak 1 Januari hingga 4 April 2020, sebanyak 254 orang meninggal akibat penyakit DBD (tirto.id). Dengan total kasus sebanyak 39.876, tentu DBD tak kalah mengerikan dibanding Covid-19. Padahal DBD hampir tiap tahun mewabah, tapi kemampuan kita mencegahnya seperti tak ada peningkatan.

Yang lebih mengerikan lagi, nyamuk aedes aegypti bukan hewan yang suka lingkungan kotor. Mereka hanya butuh air yang tergenang, bahkan bak mandi kita yang terbuka dan jarang dikuras bisa dikuasainya.

Setelah mengisap darah, nyamuk aedes aegypti mampu bertelur dalam jumlah banyak, 100-200 telur! Jika satu orang terinfeksi dengue di sebuah kampung, kemudian ia digigit (istilah yang kurang tepat sih) nyamuk aedes aegypti, maka besar kemungkinan orang-orang dalam wilayah yang sama ikut terjangkit DBD.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline