Berawal dari kelas gratisan, kemudian Skill Academy mengirimiku surel tentang Kartu Prakerja.
Sebelumnya memang sudah seliweran informasi di WAG tentang kartu sakti, yang sejak kampanye digadang-gadang Jokowi ini. Tapi hanya kulihat sepintas, tidak begitu memperhatikan. Tapi ketika info detailnya masuk ke email, penasaran juga!
Peserta yang lolos seleksi mendapatkan INSENTIF Rp3.550.000++ berupa:
- Saldo pelatihan sebesar Rp1.000.000
- Insentif Rp600.000/bulan selama 4 bulan (Total Rp2.400.000)
- Tambahan Rp150.000 jika sudah isi survei
Jika kamu mengikuti programnya di Skill Academy, akan ada BONUS berupa:
- Khusus pembelian PAKET PELATIHAN KOMBO (senilai Rp1.000.000), peserta akan mendapat DONASI 10% (Rp100.000), yang akan ditransfer langsung ke rekening peserta
- GRATIS langganan Ruangguru 3 bulan (Bisa dipakai untuk kebutuhan belajar anak/adik/saudara/keluarga)
- Insentif lebih cepat, langsung dapat sertifikat, kelas bisa diakses selamanya
Kuabaikan program yang ditawarkan SA. Bukan karena tahu siapa pemiliknya, tapi aku lebih kepincut dengan insentif yang 2,4 juta itu. Lumayan kan, buat tambah-tambah isi dapur selama pandemi.
Tautan yang dibagi pun kusambangi. Isi data ini itu di kolom form. Tapi ketika hendak mengunggah foto KTP dan swafoto dengan KTP, entah kenapa tak kunjung sukses. Karena hari sudah malam, akhirnya proses itu kutinggalkan.
Besok paginya ... lupa.
Ingat lagi setelah baca artikel di Kompasiana dan status Facebook beberapa orang yang mengungkapkan kekecewaan. Isi materi bisa dicari gratisan, dll kekecewaan termasuk soal kepemilikan aplikasi Ruang Guru yang disinyalir sarat kepentingan.
Beruntunglah Pak Jokowi punya rakyat semalas aku. Untuk melanjutkan proses yang tertunda kemarin pun aku enggan. Ditambah lagi setelah membaca informasi, bahwa jumlah yang lolos sangat sedikit dibanding yang mendaftar. Plus jadwal-jadwal yang sulit kuhapal.
Sudahlah, diciptakannya orang malas adalah agar persaingan berkurang. Rezeki tempat lain pasti masih banyak. Klise. Walaupun aku dan suami termasuk yang terdampak wabah yang belum ada kabar surutnya ini, aku tidak memaksakan diri untuk lolos dan mendapatkan saldo yang bunyinya berjuta-juta itu.
Tapi kemudian, sebuah status tak urung membuatku tertarik kembali pada program Presiden ini. Bukan untuk melanjutkan proses pendaftaran, tapi memberi kabar kepada siapa saja, ini loh wajah manusia Indonesia!