Lihat ke Halaman Asli

Syarifah Lestari

TERVERIFIKASI

www.iluvtari.com

Ibu Mau Masuk Surga? Suruh Suami Ibu Kawin Lagi!

Diperbarui: 30 November 2019   08:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ngaji.web.id

Begitulah bunyi kalimat yang kudengar dari ponsel abangku. Kami sama-sama menyimak di mobilnya. Videonya tak terlihat, aku bahkan tidak tahu di mana kakak laki-lakiku itu menaruhnya. Hanya suara yang kudengar.

Kutunggu lanjutan kalimat di atas, berharap ada semacam klarifikasi bahwa itu hanya candaan. Sekaligus menunggu reaksi abangku, apa ia setuju. Misalnya dengan tertawa girang seperti bapak-bapak pada umumnya, atau yang semacam itu.

Tapi keduanya tidak kudapatkan. Sang ustaz menutup kalimatnya sampai di situ saja. Selanjutnya ia beralih ke tema lain, dalam topik yang sama. Abangku pun datar saja, entah sebenarnya tak terlalu menyimak atau ia pun tak setuju. Atau setuju tapi tak enak hati memperlihatkannya. Yang terakhir sepertinya bukan, dia jauh dari tipe itu. Setahuku.

Siapa penceramahnya? Aku tidak tahu dan tak mau cari tahu. Khawatir sentimen. Yang justru harus kucari tahu adalah dalil dari ucapannya. Karena ucapan sang ustaz betul-betul hanya sampai di situ, tidak ada kutipan ayat atau hadits sebelum dan atau sesudahnya. Benarkah kalau ingin masuk surga seorang istri harus meminta suaminya menikah lagi?

Sebagai orang kurang iman, aku jelas keberatan. Tapi gak boleh dong, logika dan perasaan membawahi dalil. Maka, kucarilah dalilnya. Di mana lagi kalau bukan ke Google. Bukan, aku bukan orang yang berguru pada Google. Tapi aku manusia yang menua di zaman digital. 

Kalau aku punya background pendidikan agama yang mumpuni, jelas aku bikin ceramah tandingan. Untungnya nggak. Ngapain saling menyalahkan materi orang. Tapi yah, ini terkait pemahamanku. Jadi rasa penasaran, meski aku hanya seorang awam, menuntut haknya untuk dipenuhi.

Ternyata, Ustaz Google juga tidak bisa memberi jawaban, tepatnya, tidak menemukan ayat atau dalil yang spesifik menyebutkan kalimat di atas atau yang setara dengannya. Suruhlah suamimu menikah, maka bagimu surga. Atau yang semacam itu. Nihil!

Yang ada adalah dalil tentang kesabaran seorang istri. Allah kan Mahatahu, di dunia ini ada makhluk perasa dan ada makhluk banyak tingkah. Wong ciptaan-Nya kok!

Juga tentang kepatuhan istri pada suami, yang menyebabkannya bisa memilih masuk surga lewat pintu mana saja.   

Sepertinya, kalimat pada judul disimpulkan sendiri oleh si penceramah tadi. Ia menggabungkan beberapa dalil kemudian dengan logika, dibuat kalimat pamungkas. Karena istri yang bersabar atas poligami suaminya, mendapat surga. Istri yang taat pada suaminya, meski ia dimadu, dapat surga. Dst.

Kupikir, inilah alasan yang membuat tidak sedikit orang alergi dengan ceramah agama. Apalagi jika menyinggung soal rumah tangga, seolah Islam hanya milik para suami. Para penceramah yang sejatinya sedang mengeluhkan sikap istrinya, lalu mengajari istri orang agar patuh pada suaminya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline