Lihat ke Halaman Asli

Syarifah Lestari

TERVERIFIKASI

www.iluvtari.com

Cara Mengatasi Ketindihan atau "Erep-erep"

Diperbarui: 14 April 2021   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi tidur dapat mengalami ketindihan (Photo by David Clode on Unsplash)

Rasanya belum ada di dunia ini, orang yang selama tidurnya tidak pernah mengalami ketindihan atau erep-erep. Yang ada, belum banyak yang tahu cara mengatasi ketindihan atau erep-erep itu. Kalau disuruh menuliskan pengalaman ketindihan, bisa sampai lebaran gak habis-habis!

Lebay? Banget.

Nah, karena semua orang pernah merasakan, apa iya ketindihan ini seperti kata orang-orang adalah kerjaan jin? Bisa jadi sih. Bisa juga nggak.

Ketindihan menurut KBBI adalah tidak dapat bergerak dan merintih-rintih (ketika tidur). Sedangkan erep-erep bermakna sama, tapi diambil dari bahasa Sunda.

Dalam dunia medis, ketindihan punya nama lebih keren, yakni sleep paralysis. Masih menurut medis, sleep paralysis terjadi pada saat seseorang melewati tahap terjaga dan tidur sehingga mengalami kelumpuhan selama beberapa detik hingga menit.

Dalam dunia klenik di seluruh dunia, ketindihan dimaknai dengan gangguan makhluk jahat. Makanya aku tak berminat membahas dalam dunia Islam, yang ada kalanya, bahkan banyak, malah mengaitkannya dengan klenik. Islam itu agama logis. Kita percaya yang gaib itu ada, tapi bukan untuk mengimani penghuninya.

Sebelum ke cara mengatasi tindihan, aku bagi satu pengalaman dulu ya. Nanti endingnya ke situ juga.

Pernah sekali waktu menghabiskan umur dengan cara gak penting di kantor; berdebat. Aku bilang ketindihan itu gangguan tidur. Kata seniorku, itu gangguan jin. Aku ketawa-ketawa, jin kurang kerjaan amat gangguin orang tidur. Apalagi di seluruh dunia orang pernah mengalami. Masa iya semua orang diganggu jin?

Kuakui, itu jawaban sok-sokan aja. Karena memang pernah sebelumnya aku dan kawan dekat tidur di kamar yang lama tak dihuni. Dia mengalami ketindihan, aku pun sama. Tapi kami sama-sama diam karena malu. Artinya kami dipengaruhi jin. Akhwat macam apa kalian!

Hasil dari sok-sokanku (susah gak sih bacanya?) malamnya aku tidur autoereperep (biar tambah susah bacanya).

Dalam keadaan gak bisa gerak, bayangan pocong berayun-ayun di atas tempat tidurku. Kurang serem apa coba? Tapi entah kesaktian apa yang merasukiku, aku woles aja pindah ke kamar mamak. Ya itu namanya takoot!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline