Lihat ke Halaman Asli

Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks, Pekerjaan Rumah Guru Memahani Struktur Teks yang Baru

Diperbarui: 11 Oktober 2015   13:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada dasarnya perubahan kurikulum adalah wujud dari penyempurnaan beberapa paradigm kurikulum sebelumnya. Hanya saja, munculnya kurikulum 2013 justru  banyak mengubah  prinsip-prinsip pendidikan. Desain pembelajaran yang menggunakan KI sebagai organizing competencies menempatkan pendidikan karakter sebagai basic values, menerapkan kemampuan belajar melalui pendekatan saintifik untuk mengembangkan kebiasaan belajar sepanjang hayat.  Menghubungkan pendidikan dengan lingkungan sekitar.

Hadirnya kurikulum 2013 yang telah direvisi  menjadi kurikulum nasional dan akan dilaksanakan secara serentak tahun ajaran yang akan datang, merupakan pekerjaan rumah yang rumit bagi guru bidang studi Bahasa Indonesia.  Guru harus belajar lagi lebih awal karena konsep dan teorinya berbeda dengan kurikulum sebelumnya.

Pembelajaran berbasis teks dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia lebih menekankan pada siswa untuk memahami berbagai jenis teks dan menuntut siswa untuk mahir menulis.  Adanya teks eksemplum, tanggapan kritis,tantangan, rekon, anekdot,dan percobaan merupakan struktur teks yang baru dikenal dalam pembelajaran bahasa.   Yang belum pernah saya kenal sebelumnya.

Contoh perubahan yang saya anggap cukup signifikan adalah pada pengembangan teks cerpen (naratif)  yang semula dikembangkan dengan perkenalan-konflik-perumitan-klimaks- peleraian--penyelesaian. Dalam kurikulum nasional, teks cerpen atau teks naratif sejenisnya (dongeng,hikayat,legenda,novel,atau drama) dikembangkan secara terstruktur : abstrak-orientasi-komplikasi-evaluasi-resolusi-koda.

Hal inilah yang perlu dipikirkan oleh kita semua.  Butuh waktu untuk belajar lebih mendalam. Mari sesama  guru kita berdiskusi.  Agar kita mempunyai persiapan sebelum mengaplikasikannnya di lapangan nanti.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline