Karena geram melihat ulah pencuri yang hampir setiap malam menyatroni rumah warga, sehingga sebuah mobil truk berwarna kuning dengan DR 8270 DA yang diduga membawa sapi curian dibakar ratusan masa 9/3 sekitar pukul 03.45 wita di lapangan Karang Tunggul Desa Anyar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara (KLU)
[caption id="attachment_167504" align="alignright" width="359" caption="Mobiln yang dibakar masa"][/caption] Pasalnya malam itu warga menerima informasi, bahwa dua ekor sapi milik Amaq Ati, warga Dusun Beburung Desa Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur, dinaikkan mobil truk dan dibawa kearah Kecamatan Bayan KLU. Mendengar informasi tersebut, warga bersama petugas Polsek Bayan melakukan penghadangan didepan SDN 1 Desa Anyar. Ternyata informasi itu benar, sekitar pukul 03.45, datang sebuah mobil truk dari arah jalan Dusun Kopang Desa Karang Bajo. Untuk menghadang truk tersebut warga memasang drum dan kayu ditengah jalan, tepatnya di SDN 1 Anyar, sehingga truk yang diperkirakan bermuatan dua orang tersebut langsung berhenti. Sayang salah seorang diantara penumpang truk tersebut langsung loncat dan melarikan diri tanpa mengenakan baju dan hanya memakai celana pendek. Melihat ada yang loncat dari truk, wargapun semakin curiga dan langsung mengepung sopirnya serta memeriksa isi mobil. “Warga langsung memeriksa isi truk, ternyata ada dua ekor sapi diduga hasil curian ditutupi terpal, yang belakangan diketahui pemilik sapi tersebut bernama Amaq Ati, warga Beburung Lombok Timur” kata saksi mata Suardi. Sementara Amaq Ati yang ditemui media membenarkan kalau sapi yang ada didalam truk tersebut adalah sapi miliknya. Menurut A. Ati, dirinya baru mengetahui sapinya hilang sekitar pukul 02.45 wita. “Kebetulan waktu itu terdengar suara lolongan anjing, sehingga saya langsung keluar rumah dan memeriksa sapi yang kebetulan kandangnya berada dibelakang rumah”, katanya. [caption id="attachment_167506" align="alignleft" width="490" caption="Mobil yang dibakar masa"]
[/caption] Dan setelah diperiksa, ternyata dua ekor sapinya sudah tidak ada dikandangnya, dan terdengar suara truk kearah Bayan - Lombok Utara. “Melihat itu, saya langsung nelpon keluarga yang ada di dusun Telaga Sogoar Desa Loloan, dan oleh warga nelpon lagi ke warga yang ada di Desa Anyar”, ungkap A. Ati. Hal ini dibenarkan oleh Suardi dan Ahmad Abdullah, warga Dusun Karang Tunggul Desa Anyar. “Setelah kami menerima telpon, kami langsung melakukan penghadangan dengan menaruh drum dan kayu bantenan dibadan jalan depan SDN 1 Anyar”, katanya. Namun salah seorang diantara mereka turun dan lari, sementara sopirnya langsung diamankan oleh petugas Polsek Bayan. Dan pada saat pengamanan sang sopir, ratusan wargapun berdatangan dan membawa mobil truk ke lapangan Dusun Karang Tunggul Desa Anyar dan langsung membakarnya. Pantauan media ini di lokasi menunjukkan, pembakaran mobil truk yang diduga dibawa oleh sang pencuri sapi tersebut menjadi tontonan warga, yang bukan saja warga desa Anyar, tapi juga banyak yang datang melihat dari desa tetangga, seperti desa Sukadana, Karang Bajo, Bayan dan Senaru. [caption id="attachment_167507" align="alignleft" width="490" caption="Dua ekor sapi curian yang diamankan dari truk yang dibakar"]
[/caption] “Saya penasaran, setelah bangun pagi mendengar cerita, kalau sebuah mobil truk dibakar masa, sehingga saya datang untuk melihat secara langsung kebenaran cerita tersebut. Eh ternyata benar dan menjadi tontonan menarik bagi sebagian warga”, kata salah seorang warga yang berasal dari desa Bayan. Kapolres Lombok Barat melalui Kapolsek Bayan, IPTU Kadek Metria, S.Sos, ketikka ditemui diruang kerjanya membenarkan kejadian tersebut. “Sopir truk yang berhasil diamankan petugas berinisial LS, salah seorang warga berasal dari Pringgabaya-Lombok Timur. Dan pada pagi penangkapan tersebut, lanjut Kadek Metria, kebetulan ada empat orang petugas Polsek Bayan yang stanbay bersama warga didepan SDN 1 Anyar untuk melakukan penghadangan setelah menerima informasi dari warga. “Namun ketika sopir truk dibawa ke Mapolsek, ternyata pada saat itu mobil tersebut dibakar masa”, jelasnya. Dikatakan, untuk menjaga amuk masa, LS yang diduga melakukan pencurian langsung dibawa ke Mapolsek Kecamatan Tanjung. “Sopirnya sudah kita amankan di Mapolsek Tanjung”, katanya. Kadek Metria juga mengaku, kalau pada malam yang sama, juga salah seorang warga Dusun Lendang Mamben Desa Anyar, Anto kebobolan setelah pintu rumahnya ditendang oleh tamu yang tak diundang. “Rumah Anto juga dibobol maling, namun kerugiannya masih dicek”, katanya. Belakangan ini wilayah hukum KLU, cukup rawan pencurian dan perampokan. Bahkan pada malam selasa 6/3 lalu, salah seorang warga Dusun Teluk Desa Sukadana Kecamatan Bayan, Saptanom (45) menjadi korban pemukulan perampok ketika mempertahankan barang miliknya, sehingga mengalami luka memar dibagian keningnya. Menurut korban, malam itu perampok bersenjatakan parang yang diperkirakan berjumlah lebih lima orang tersebut menyantroni rumahnya. Dan ketika keluar, langsung kena bogem sang perampok. Setelah mendapat pukulan, korban langsung berteriak minta tolong. Mendengar ada suara minta tolong, anak korban, Suadi (25) langsung lari keluar. Namun belum sempat menolong orangtuanya, Suadi mendapat tendangan telak dari kawanan sang perampok. “Saya sempat ditendang oleh perampok yang jumlahnya lebih lima orang, dan sayapun berteriak minta tolong sehingga wargapun berhamburan keluar dan kawanan perampok langsung melarikan diri”, kata Suadi sambil mengenang kejadian tersebut. Akibat kejadian tersebut, kawanan perampok berhasil menggasak uang korban sebesar Rp. 200 ribu. Mengingat seringnya terjadi tindakan curanmor di wilayah kecamatan Bayan, IPTU Kadek Metria menyarankan kepada warga untuk melakukan ronda malam. “Saya himbau kepada warga untuk melakukan ronda malam untuk mengamankan lingkungan masing-masing dari tindakkan curanmor”, pintanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H