Lihat ke Halaman Asli

Stevan Manihuruk

TERVERIFIKASI

ASN

Belajar dari Pak Yanto, Dukungan Total untuk Indonesia

Diperbarui: 27 Agustus 2018   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Foto: tribunnews.com)

Selain sepakbola, bulutangkis bisa dikatakan sebagai olahraga paling populer di Indonesia. Salah satu indikatornya adalah antusias para warga dalam menyaksikan pertandingan-pertandingan yang digelar. 

Pada penyelenggaraan Asian Games 2018 ini juga sama. Di pertandingan terakhir tim sepakbola Indonesia saat dikalahkan UEA, terlihat jelas dukungan para suporter fanatik yang memadati stadion tempat pertandingan. Sayangnya, langkah tim sepakbola Indonesia harus terhenti setelah kalah adu penalti. 

Di cabang olahraga bulutangkis, harapan Indonesia untuk terus menambah perolehan medali masih tetap terjaga. Di pertandingan sebelumnya di nomor beregu, tim putra sukses memperoleh medali perak, kalah dari Tiongkok. Sementara tim beregu putri juga berhasil mempersembahkan medali perunggu. 

Di nomor perseorangan, pemain-pemain Indonesia masih terus melaju. Di babak perempat final, Indonesia masih menyisakan 2 orang tunggal putra, 2 pasangan ganda putra, 1 pasangan ganda putri dan 1 pasangan ganda campuran. Hanya di nomor tunggal putri, Indonesia tak menyisakan satu wakil pun. 

Dukungan, doa, dan harapan sama-sama terpanjatkan demi prestasi yang bisa diraih dari cabang olahraga ini. Targetnya memang tak main-main. Indonesia membidik medali emas, terutama di nomor ganda putra dan ganda campuran. 

Kita yang menyaksikan pertandingan di televisi tentu bisa mendengar dan merasakan gemuruh dukungan suporter fanatik Indonesia yang memadati Istora Senayan. Di sepanjang pertandingan, mereka memberikan dukungan dengan meneriakkan nama-nama pemain Indonesia yang sedang bertanding. 

Memanfaatkan momentum sebagai tuan rumah, para penonton seakan tak mau melewatkan kesempatan bersejarah ini. Di pertandingan-pertandingan sebelumnya, mereka bahkan rela antre demi mendapatkan tiket masuk. 

Antusias para penonton itu bahkan mendapat sorotan media asing. Laman asal China, CGTN Sports melaporkan, sejak hari pertama cabor bulutangkis digelar di Istora Senayan selalu penuh dan cukup sesak. Berbagai macam usia dari 5 hingga 80 tahun hadir untuk menunjukan rasa cinta dan semangat mereka kepada Indonesia.

Dukungan total  

Satu diantara suporter fanatik tim bulutangksi Indonesia adalah Haryanto atau akrab disapa Pak Yanto. Ia dijuluki sebagai suporter sejati Indonesia. Berbagai media mencatat, Pak Yanto sudah 38 tahun mendukung tim bulutangkis Indonesia. 

Dengan segala daya dan upaya, Pak Yanto senantiasa berusaha untuk tetap hadir langsung di stadion untuk menyaksiksan sekaligus memberi dukungan pada pemain Indonesia yang sedang bertanding. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline