Lihat ke Halaman Asli

Prabowo Adopsi 36 Strategi Militer Tiongkok

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

BELAJARLAH sampai ke negeri Tiongkok. Ungkapan ini selalu diberikan untuk memotivasi agar orang belajar dan menuntut ilmu setinggi mungkin. Tiongkok sangat berjaya dalam banyak hal di  percaturan di dunia internasional. Hampir di semua bidang Tiongkok merajai. Dua tahun lagi Tiongkok akan merajai olimpiade Rio de Jeneiro, di Brasil.

Dalam konteks militer, Tiongkok tidak perlu diragukan lagi. Sejarah telah membuktikan itu. Keturunan Tiongkok ada di seluruh dunia dan mereka memegang kendali ekonomi di mana mereka berada. Dalam kemiliteran, Tiongkok mempunyai strategi yang sangat terkenal yang disebut 36 strategi. Di kolong langit hanya ada 36 strategi perang tersebut. Strategi perang klasik dan modern merupakan variasi dari 36 strategi ini.

Beberapa dari 36 strategi tersebut telah diadopsi oleh kubu Prabowo dalam rangka mencapai tujuannya, menjadi orang nomor satu di Indonesia.  Berikut adalah beberapa strategi yang dimaksud:

Strategi 1, Pinjam tangan orang untuk membunuh. Strategi ini diimplementasikan dan diwujudkan melalui media obor rakyat. Obor rakyat dipakai untuk membunuh karakter Jokowi. Cara ini sangat efektif mempengaruhi elektabilitas Jokowi menjelang pelaksanaan Pilpres.

Strategi 2, Pisau tersarung dalam senyum. Dalam salah satu debat Capres-Cawapres, Prabowo memuji dan seide dengan Jokowi. Prabowo mendatangi dan memberikan ciuman tanda setuju akan ide Jokowi. Sesungguhnya ini dilakukan untuk mendapatkan simpati. Hal ini juga berhasil karena apa yang dilakukan sangat diapresiasi oleh banyak pengamat.

Strategi 3, Lukai diri untuk mendapatkan kepercayaan dan simpati. Prabowo menempatkan dirinya sebagai korban dalam Pilpres 2014. Dia mengungkapkan bahwa ada pelanggaran yang sistimatis, massif dan terstruktur yang sangat merugikan dirinya. Jikalau Pilpres dilakukan dengan jujur, maka dirinyalah yang menang.

Strategi 4, Mempersiapkan skema besar. Pasca Pilpres, Prabowo membentuk koalisi merah putih untuk mobilisasi kekuatan. Prabowo juga merencanakan untuk menolak Pilpres pada saat pengumuman hasil penghitungan suara oleh KPU. Rencana menolak ini sudah dibuat skenario sebelumnya

Strategi 5, Lari untuk bertempur di lain waktu. Kemenangan hampir mustahil didapat oleh Prabowo. Langkah yang dilakukan adalah lari meninggalkan kantor KPU dan menolak hasil Pilpres. Prabowo tidak akan berhenti di sini karena tim kuasa hukumnya akan mengajukan gugatan ke MK. Secara simultan, Prabowo CS sudah menyiapkan langkah-langkah strategis ke depan untuk merebut kekuasan sebagai tujuan akhirnya. Merebut kekuasan adalah cita-citanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline