Lihat ke Halaman Asli

Puisi

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dalam senyap

Senyap dalam lelap,
sesaat mata terjaga, menyibak kelopak
meregang rasa
berkecamuk serasa remuk, menusuk

kau! Merakit rasa benciku,
mencabik tatanan hatiku,
merobek lagi luka yang sesaat mengering…

terlalu sering kau kotori pikir beningku
padamu
kemasan hati untukmu slalu terjelma,
lewat senyum
tapi kini berubah airmata.

sudahlah,
tak perlu ada ragu
tak perlu ada lagu karena
kini berakhir pilu
biarlah jadi kaku
karena lisan dan laku tiada berarah satu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline