Lihat ke Halaman Asli

NAHKODA TOLOL

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Kisah ini sungguh-sungguh pernah terjadi

Masalembo, rabu malam 26 Desember 2007; Seorang nahkoda kapal ikan berinisial XYZ dalam sebuah kegiatannya mancing ikan di sekitar perairan Masalembo (tempat tenggelamnya KM Tampomas) mengalami nasib paling apes dalam sejarah petualangannya sebagai pemancing kawakan. Buritan kapalnya pecah akibat dari hantaman ombak dan arus selat Makassar hingga mengakibatkan kapal ikannya karam. Para ABKnya pun akhirnya menyelamatkan diri masing-masing.

Sang nahkoda yang apes tersebut sempat bertahan di kapalnya. Namun, akhirnya diapun berusaha mencari jalan untuk menyelamatkan dirinya. Pada malam yang demikian gelapnya sang nahkoda dengan berbekalkan pelampung dari jeriken dan bekal makanan yang tersisa terjun ke laut lepas.

5 hari 5 malam sang nahkoda terapung-apung di laut lepas. Bekal yang sengaja dibawanya sudah habis. Dia pun sudah putus harapan untuk bisa selamat dari keganasan pertemuan laut Jawa dan selat Makassar. Dalam keputusasaannya itu dia akhirnya berteriak sekuat-kuatnya:

“Woooiiiii,….penguasa laut dengarkan nazar saya…..klo saya bisa selamat saya akan perkosa perempuan pertama yang temui di pantai sebanyak jumlah giginya…..!!!” teriakan ini dilakukan berulang-ulang hingga hilang kesadarannya. Diapun akhirnya pingsan.

Ketika nahkoda itu siuman ternyata dia terdampar di sebuah pantai yang sangat asing baginya. Tiba-tiba datang seorang wanita tua usianya kira-kira 70 tahun:

“Nak, kenapa sampeyan ada di sini dengan pakaian yang sobek-sobek?” tanya si-Nenek

“Iya, nek kapal saya tenggelam….sementara ABK saya tidak tahu bagaimana nasibnya mereka….ngomong-ngomong ini di mana nek?” tanya si Nahkoda dengan bingung

“Oooo…..ini di pantai Kenjeran nak” ujar si-Nenek

Sang nahkoda terdiam sejenak. Tiba-tiba saja dia teringat dengan nazarnya yang diteriakkan saat terapung-apung di laut lepas. Dalam kebingungannya, antara mau melaksanakan nazarnya dan perasaan kasihan dengan si nenek tersebut. Sambil berfikir sang nahkoda melirik sekilas ke arah mulut si nenek: “Yes, giginya cuma satu!” sang nahkoda membatin.

Dan, tanpa ba,bi,bu si nenek langsung ditelanjangi dan diperkosanya sampai tuntas. Setelah menyelesaikan nazarnya si nahkoda langsung memakai pakaiannya yang sudah sobek-sobek disana sini. Tiba-tiba si nenek bertanya:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline