Ketika perubahan terjadi semakin cepat dan persaingan semakin dahsyat seperti saat ini, leadership yang bersifat entrepreneurial tidak sekadar managerial itu sangat dibutuhkan.
Di era perubahan yang cepat, para manajer dituntut untuk lebih entrepreneurial. Leadership adalah kekuatan utama yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan yang berhasil. Pemimpin harus memberdayakan pegawainya untuk merealisasikan visi. Mereka menjalankan misinya dengan menginspirasi dan membangun kemampuan melalui berbagai sinergi dengan mitra usaha.
Inovasi adalah salah satu faktor yang menentukan kesuksesan organisasi dan pemimpinnya. Pemimpin yang sukses sejatinya adalah pemimpin yang inovatif, terutama di masa kini dimana kompetisi bisnis semakin ketat dan teknologi kian berkembang.
Implementasi teknologi telah melahirkan beragam bisnis baru. Teknologi pula yang mendorong lahirnya berbagai perusahaan baru ataustartupdi Tanah Air. Kini tantangan yang dihadapi oleh para pemimpin tidak hanya soal bagaimana mencapai target, tetapi juga soal bagaimana membangun organisasi dan mengembangkan bisnisnya. Para pemimpin dituntut untuk dapat fleksibel, mampu menangkap peluang baru, dan terus berinovasi.
Berikut adalah beberapa ciri seorang leadership yang inovatif:
·Memiliki passion
Dia fokus pada hal-hal yang ingin diubah, tantangan-tantangan yang ada, serta strategi untuk menghadapi tantangan-tangangan tersebut.Passionakan membuat seorang pemimpin tetap berenergi dan bisa menyemangati timnya, bahkan dalam kondisi terpuruk sekalipun.Passionakan mendorong pemimpin mencapai mimpinya.
·Memiliki visi
Inovasi memiliki tujuan. Pemimpin tidak bisa mengharapkan timnya bisa berinovasi jika mereka tidak mengerti arah tujuan organisasi. Pemimpin yang besar banyak menghabiskan waktunya untuk menggambarkan visi dan tujuan organisasi, serta tantangan yang menghadangnya. Mereka mampu menginspirasi banyak orang untuk menjadi sukses dengan mengandalkan inovasi.
·Memandang perubahan sebagai tantangan
Pemimpin yang inovatif memiliki ambisi dan tak pernah puas dengan kondisi “nyaman”. Mereka kerap menyuarakan perubahan. Bagi mereka, berdiam atau berpuas diri dengan kondisi saat ini lebih berisiko ketimbang menjajal sesuatu hal yang baru. Mereka akan terus mencari kesempatan untuk membesarkan organisasinya.