Sehat Cara Alamiah -
Penemuan Ilmiah Terbaru; Pengaruh Bakteri Usus Terhadap Kesehatan Kita
Penelitian ilmiah terbaru membuktikan bahwa keadaan flora atau koloni bakteri yang berada di saluran pencernaan atau usus kita sangat berperan dalam hal berat badan kita, dan kecenderungan tubuh kita akan bertambah berat atau berkurang berat badannya.
Bedah Bypass Lambung untuk menurunkan berat badan: Juga penelitian Bedah Bypass Lambung, memperlihatkan bahwa penurunan berat badan hingga 20% yang dicapai dengan operasi bypass lambung, suatu tindakan bedah untuk menurunkan berat badan, sebenarnya terjadi karena perubahan keseimbangan koloni bakteri yang berada dalam saluran pencernaan kita, bukan karena tindakaan bedah tersebut. Menurut Dr. Lee M. Kaplan yang mengatakan bahwa "penemuan ini sesungguhnya membuktikan bahwa tindakan mengatur ulang jumlah koloni mikroba (microbiota) yang berada dalam saluran pencernaan, akan sangat membantu orang mengurangi berat badannya tanpa perlu tindakan bedah" Kuman Usus Atau Bedah Bypss Lambung Sebagai Penentu Berat Badan Kita Dengan adanya penemuan diatas, maka timbul debat yang panjang dan seru, tentang manfaat bedah bypass lambung, yang sering dipergunakan sebagai sarana untuk membantu penderita obesitas yang hebat untuk menurunkan dan mengkontrol berat badan mereka. Sehingga untuk menjawab semua pertentangan yang timbul, maka para ahli kedokteran melakukan beberapa uji klinik untuk membuktikan apakah yang berperan menurunkan berat badan kita itu adalah jumlah dan jenis koloni usus bermanfaat ini atau karena tindakan bedah bypass lambung ini. Untuk menyelidiki hubungan potensial antara bedah bypass lambung dan perubahan jumlah koloni bakteri usus, maka mancit yang telah digemukkan dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama dilakukan bedah bypass lambung sedangkan kelompok kontrol tidak mendapat perlakuan bedah apapun (sham surgery). Setelah itu, kelompok kontrol dibagi lagi menjadi 2 kelompok: kelompok yang satu mendapat makanan berlemak, sedangkan kelompok lainnya mendapatkan makanan penurun berat badan Pada kelompok yang diuji, koloni bakterinya segera berubah setelah dilakukan tindakan bedah bypass lambung, dan tikusnya mengalami penurunan berat badan. Pada kelompok kontrol, koloni bakteri ususnya tidak banyak mengalami perubahan, terlepas dari jenis makanan mereka makan. Setelah bedah bypass lambung, maka kelompok mancit yang di uji coba itu ditemukan mempunyai lebih banyak jenis dan jumlah koloni mikroba ususnya, termasuk:
- Gammaproteobacteria, terutama jenis atau spesies Escherichia, yang bisa membantu mencegah terjadinya reaksi inflamsi dan menjaga kesehatan saluran pencernaan, meskipun ada beberapa jenis atau strain Escherichia, misalnya jenis Escherichia coli adalah bersifat patogen (dapat menimbulkan penyakit diare)
- Akkermansia bacteria, yang dapat memakan mukus atau lendir yang diproduksi oleh saluran pencernaan kita
Banyak Penelitian Lain Yang Membuktikan Bahwa Bakteri Usus Mempengaruhi Berat Badan Kita Penelitian sebelumnya telah memperlihatkan bahwa pada orang yang kurus mempunyai tendensi mempunyai jumlah dan ragam yang lebih banyak jenis bakteri usus sehat dibandingkan dengan orang yang gemuk atau obesitas. Sebagai contoh, penelitian tahun 2011 membuktikan bahwa dengan mengkonsumsi bentuk spesifik bakteri asam laktat setiap hari, akan membantu mencegah obesitas dan mengurangi reaksi inflamasi ringan. Dalam penelitian ini, mancit yang diberikan koloni bakteria sejak dari rahim hingga masa dewasanya, mempunyai berat badan yang lebih ringan dibandingkan dengan kelompok kontrol, meskipun kedua kelompok mancit ini mendapatkan makanan tinggi kalori. Kelompok uji ini juga mempunyai tingkat inflamasi yang lebih ringan yang berhubungan dengan obesitas. Sejalan dengan itu, ditemukan fakta bahwa, bakteri usus mempunyai pengaruh terhadap berat badan pada bayi manusia. Suatu penelitian telah menemukan hasil bahwa bayi yang mempunyai jenis bakteri bifidobacteria banyak dan jumlah sedikit jenis Staphylococcus aureus (yaitu jenis bakteri yang dapat menimbulkan reaksi inflamasi ringan dalam tubuh, dan menjadi obesitas) -- ternyata terlindungi dari peningkatan berat badan yang berlebihan. Ini ditemukan pada kelompok bayi yang diberi ASI oleh ibunya. Ini mungkin menjadi salah satu sebab mengapa bayi yang diberi minum ASI mempunyai resiko yang lebih rendah menjadi obesitas, karena jenis bakteri bifidobacteria bertumbuh subur dalam saluran pencernaan bayi yang mendapatkan minuman ASI. Probiotik juga tampaknya mempunyai manfaat membantu wanita menurunkan berat badannya setelah melahirkan; yang merupakan suatu masalah yang sangat mengganggu bagi para ibu setelah melahirkan bayi, jika probiotik dikonsumsi sejak trimester pertama kehamilan hingga masa menyusui bayinya. Dua penelitian yang lain juga menemukan bahwa orang yang obesitas juga mempunyai 20% lebih banyak jenis bakteri yang bernama firmicutes, dan hampir kurang dari 90% bakteri yang disebut bacteroidete, jika dibandingkan dengan orang yang kurus. Bakteri firmicutes membantu tubuh kita memecahkan kompleks gula untuk mendapatkan energi yang akan disimpan dalam bentuk lemak. Jika jenis bakteri ini dipindahkan ke usus mancit yang berat badannya normal, maka segera akan meningkat dua kali lipat berat badan mereka. Ini yang menjelaskan sebab musabab bagaimana mikrobakteri usus ini mempengaruhi berat badan kita. Dan ada penelitian lain yang memperlihatkan bahwa mereka yang obesitas bisa mengurangi jumlah lemak perut mereka hampir 5% dan jumlah lemak di bawah kulitnya hingga lebih dari 3% dengan hanya meminum susu yang telah difermentasi dan mengandung banyak probiotik selama 12 minggu, bila dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami perubahan apapun selama masa penelitian. Ini suatu bukti lagi bahwa probiotik bermanfaat dan berpengaruh untuk mengendalikan berat badan kita. Probiotik juga diketahui bermanfaat untuk yang disebut metabolic syndrome ( yaitu keadaan obesitas, yang disertai hipertensi dan gangguan metabolisme glukosa dan hormon insuline), yang sering merupakan gejalah penyerta bersama obesitas.
Faktor Diet dan Lingkungan Yang Berpengaruh Terhadap Flora Usus Kita
Adalah bijaksana bila kita secara teratur "menanamkan" jenis bakteri baik dengan suplemen probiotik atau dengan mengkonsumsi makanan yang telah difermentasikan, seperti misalnya :
- Sayuran yang telah di fermentasikan
- Lassi (minuman yoghurt India, yang secara tradisionil diminum sebelum makan malam)
- Susu yang telah difermentasi, seperti kefir (susu asam yang difermentasi dengan laktobasilus)
- Tahu yang telah difermentasikan atau Nato
- Tauco dan miso
Salah satu alasan mengapa makanan fermentasi begitu bermanfaat bagi kesehataan kita juga berefek menurunkan berat badan kita, adalah karena kandungan bakteri asam laktat (lactobaccilus), juga jenis bakteri lain yang sangat berguna. Sehingga idealnya untuk menjaga keberadaan koloni bakteri bermanfaat ini adalah kita tetap dan sering mengkonsumsi sayuran atau makanan fermentasi, namun hal ini tidak mudah dicapai bila pola makan kita tidak sehat.
Bakteri usus ini adalah bagian dari tubuh kita yang sangat aktif dan juga sangat rentan terhadap gaya hidup kita. Jika seandainya kita banyak konsumsi makanan yang telah diolah, maka jenis makanan ini akan merusak koloni bakteri usus yang bermanfaat ini dengan hanya memberikan banyak bahan makanan untuk jenis bakteri buruk dan sel ragi dalam usus, sehingga jumlah koloni bakteri buruk dan sel ragi akan melebihi jumlah koloni bakteri usus yang bermanfaat, dan menimbulkan masalah kesehatan bagi tubuh kita. Bakteri usus bermanfaat kita juga sangat sensitif terhadap:
- Antibiotik
- Chlorinated water
- Sabun antiseptik
- Bahan kimia pertanian
- Polusi
Untuk Kesehatan yang Optimal, Perhatikan Kondisi Usus Anda Mikro-organisme usus atau kuman dan bakteri usus mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk "ekosistim didalam usus" yang akan mempengaruhi banyak aspek kesehatan tubuh kita, termasuk berat badan kita. Lebih spesifik lagi, jenis dan jumlah bakteri yang hidup dalam saluran cerna bekerjasama dengan tubuh kita, sehingga bisa mencegah atau menyebabkan banyak penyakit, termasuk penyakit jantung, dan diabetes, juga mempengaruhi berat badan kita. Dalam kenyataan, kita semua berhadapan dengan hal yang bisa merusak komposisi bakteri bermanfaat dalam saluran cerna kita, misalnya dengan obat antibiotika, yang kita konsumsi karena sakit atau kita mendapatkannya dari makanan bahan ternak yang telah terkontaminasi dengan obat antibiotik, air minum yang diberi bahan chlorin berlebihan, sabun antiseptik yang sering kita pergunakan, kontaminasi bahan kimia untuk pertanian dan polusi. Sudah bukan rahasia lagi, bahwa di Amerika untuk meningkatkan produksi daging, maka ternak mereka diberikan bahan antibiotik tertentu dalam dosis rendah, dengan demikian produksi daging ternak akan meningkat, tapi mereka lupakan satu hal terpenting, karena dengan pemakaian antibiotik yang seenaknya saja, bisa menyebabkan terjadinnya resistensi kuman dan bakteri terhadap obat antibiotika, bila nanti terjadi infeksi pada manusia, maka kita akan kesulitan untuk mencari antibiotika yang baik, yang masih sensitif untuk mengobati penyakitnya. Untuk mempertahankan keseimbangan jumlah koloni bakteri bermanfaat didalam saluran cerna kita, maka jenis bahan makanan alamiah seperti susu yoghurt dan susu asam kefir, beberapa jenis keju, juga sayuran fermentasi adalah bahan alamiah yang sangat baik sebagai sumber koloni bakteri bermanfaat dalam saluran cerna kita. Jadikanlah sayuran fermentasi sebagai bagian makanan tetap dalam menu makanan kita, jika tidak mungkin, maka konsumsi bahan suplemen probiotik, terutama saat kita harus memakai obat antibiotik, atau mengkonsumsi banyak bahan gula dan tepung karbohidrat, karena ini bisa membantu kita mempertahankan jumlah dan jenis koloni bakteri yang bermanfaat dalam saluran cerna, yang juga akan membantu proses pencernaan dan absorbsi bahan nutrient yang bermanfaat bagi tubuh kita, menghindarkan penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan diabetes dan membantu mengkontrol berat badan ideal kita. Ketahuilah bahwa dalam tubuh kita mempunyai banyak bekteri, baik bakteri yang baik juga bakteri yang patogen atau jahat. Secara keseluruhan, terdapat bakteri yang berjumlah hingga 100 trilyun yang hidup dalam tubuh kita, jumlahnya mencapai 10 kali lipat dari seluruh jumlah sel tubuh yang kita miliki. Keseimbangan yang ideal adalah sekitar 85 % bakteri yang baik, dan sisa 15% terdiri bakteri yang patogen atau jahat. Perbandingan inilah yang menentukan status kesehatan kita. Bila terjadi perobahan ratio ini, dimana jumlah koloni bakteri patogen melebihi julao koloni bakteri bermanfaat, maka akan mulai timbul masalah dan gangguan juga penyakit yang disebabkan jumlah koloni kuman patogen yang berlebihan dalam tubuh (usus dan seluruh saluran cerna) kita. Bakteri yang baik diperlukan oleh tubuh kita untuk :
- Perkembangan dan fungsi sistim kekebalan tubuh yang baik
- Sebagai faktor pengendali terhadap pertumbuhan dan ratio perbandingan bakteri patogen atau jahat yang ada dalam tubuh kita (keseimbangan ekosistim bakteri), sehingga tidak menyebabkan gangguan kesehatan
- Mempengaruhi aktifitas genetik
Kesimpulan :
- Jenis dan jumlah koloni bakteri usus sangat penting dan berpengaruh terhadap tingkat kesehatan dan juga berat badan kita
- Berat badan dapat kita kendalikan dengan mengatur jumlah dan jenis koloni bakteri dalam saluran cerna kita
- Pertumbuhan koloni bakteri bermanfaat akan mempengaruhi pertumbuhan dan jumlah koloni bakteri patogen dalam tubuh kita, yang menentukan status kesehatan kita (keseimbangan ekosistim bakteri usus)
- Jumlah dan jenis koloni bakteri bermanfaat usus bisa dijaga dengan makanan minuman fermentasi dan suplemen probiotik
- Obat antibiotik, yang sering disalah gunakan sangat mempengaruhi eksistensi koloni bakteri usus bermanfaat
Source: http://sehatcaraalamiah.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H