Catatan pribadi saya :
Saya membaca berita tentang MenKes RI Ibu N Mboi yang merasa kuatir akan keberhasilan program vaksinasi Hepatitis B di Indonesia dikarenakan adanya gerakan atau semacam propaganda tidak bertanggung jawab dari segelintir masyarakat yang mengaku 'ahli' atau 'tahu banyak tentang baik buruk vaksin dan vaksinasi'.
Saya merasa miris, gemas dan juga geram terhadap kelompok orang demikian, sebetulnya mereka ini dalam lubuk hatinya juga tahu betapa pentingnyya program vaksinasi bagi bayi dan anak mereka, dan juga bagi orang dewasa dan orang berusia lanjut, dan mereka sendiri sudah mendapatkan manfaat vaksin dan vaksinasi semasa kecilnya, namun sekarang karena suatu hal, mereka meniup-niupkan berita miring dan kurang bertanggung jawab kepada anggota masyarakat yang tidak mengerti atau yang minim akses tentang informasi kesehatan preventif, dan termakan isu bohong dan tidak bertanggung jawab ini.
Seperti tulisan saya tentang Manfaat Vaksin dan Vaksinasi bagi Bayi Anak Orang Dewasa dan Usia Lanjut, di website www.selukbelukvaksin.com, jelas jelas begitu banyak bukti dan fakta yang memperlihatkan dengan gamblang dan nyata betapa baik dan bermanfaatnya program vaksinasi terhadap pencegahan penyakit infeksi yang dapat kita cegah dengan mudah hanya dengan vaksinasi saja selain anjuran hidup sehat.
Banyak penyakit berbahaya yang telah berhasil dikontrol dan dikendalikan kejadian epidemiologinya, seperti misalnya penyakit cacar, penyakit polio, rabies dan penyakit infeksi lainnya.
Himbuaan saya bagi para Orang Tua :
1. Vaksinasi dan keputusan ingin divaksinasi adalah hak asasi setiap manusia merdeka, jadi jangan kita sebarakn berita bohong dan tidak bertanggung jawab untuk mempengaruhi, menghambat dan menggagalkan program kesehatan masyarakat pemerintah ini. Jadilah warga negara yang bertanggung jawab, yang bisa dan kompeten memutuskan semua ini adalah Departement Kesehatan RI beserta jajaran tenaga ahinya dan dunia kedokteran Indonesia. Sebagai warga negara yang baik, kita ikuti dan patuhi anjuran dan program kesehatan yang telah ditentukan bagi kita di negara RI ini.
2. Semua tindakan kesehatan tentu ada manfaat juga resikonya, tapi dalam tangan orang yang ahli seperti dokter juga tenaga kesehatan lain yang sudah terlatih, maka semua resiko dan bahaya, bila adapun, akan dihindari dan dicegah kejadiannya, sambil memaksimalkan manfaatnya.
3. Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini Depertemen Kesehatan dan jajarannya, juga semua profesi kedokteran Indonesia tentu tidak akan mengorbankan anak bangsa Indonesia dengan suatu program yang tidak bertanggung jawab dan berbahaya. Jadi janganlah begitu naif dan berprasangka buruk terhadap kebaikan dan manfaat program imunisasi ini.
4. Diseluruh dunia semua negara giat menganjurkan program vaksinasi untuk warganegaranya, tujuannya tentu untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan bangsa dan negaranya,bukan bertujuan mencelakakan bangsanya sendiri, karena dengan pencegahan penyakit, maka tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat bisa ditingkatkan, pada gilirannya bangsa dan SDM menjadi kuat dan tangguh
5. Dalam dunia ilmiah, khususnyaa kedokteran, untuk mengatakan bahwa sesuatu tindakan itu berguna atau berbahaya, diperlukan proses pengujian dan pembuktian yang teliti, terencana, transparant, bisa dibuktikan dengan gamblang dan ilmiah. Demikian juga halnya tentang issu bahaya vaksin dan vaksinasi. Kita tentu tidak bisa hanya melihat satu kasus, misalnya kasus terakhir di Italia, yang pengadilan setempat memberi keputusan bahwa thimerosal vaksin penyebab autisme bayi, lalu membenarkan bahwa semua kasus autisme adalah karena thimerosal dalam vaksin.