Lihat ke Halaman Asli

Opini Pendidikan dari Sudut Timur

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1346809628657382011

Negara ini berawal dari benih yang kemudian tumbuh

Lalu berkembang dan semakin meluas

Namun semua perubahan itu berakhir dengan air mata

Pendidikan adalah pondasi awal seorang manusia untuk menjadi yang terbaik dikemudian hari kelak, sebab dengan pendidikanlah manusia itu dapat mengerti dan memahami tentang segala sesuatu baik itu melalului pendidikan yang bersifat formal atau non formal. Teringat beberapa kurun waktu yang lalu ketika bangsa yang besar ini terjajah oleh bangsa lain disebabakan oleh keterbelakangan pendidikan, bayangkan saja selama 350 tahun kita terjajah oleh bangsa lain yang pada saat itu masih banyak terdapat rakyat kita yang mengalami krisis pendidikan diberbagai bidang ilmu pengetahuan. Namun mirisnya pada zaman yang berkembang ini masih saja terdapat dari pada rakyat Indonesia yang masih tertinggal dalam bidang pendidikan. Dalam pada ini kita akan membahas kesadaran pentingnya pendidikan dari sisi masyarakat saja, mengapa demikian ?. karena pada dasarnya pendidikan itu wajib bagi setiap manusia. Seperti yang kita ketahui Pemerintah telah mengusahakan berbagi macam cara untuk memperbaiki kerusakan dalam dunia pendidikan ini. Namun masih saja terdapat sebagaian dari masyarakat kita yang masih krisis pendidikan. Dari apa yang penulis saksikan dilapangan penyebab tersebut adalah :

1.Belum merasa butuh akan pendidikan

Masih saja terdapat dikalangan masyarakat kita belum sadar akan pentingnya pendidikan sehingga pendidikan secara formal tidak begitu diminati, atau juga masih banyak terlihat dari anak-anak didik kita yang telah duduk dibangku sekolah namun tidak begitu menikmati pendidikan itu seolah-olah pendidikan hanyalah formalitas belaka sifatnya. Wajar saja bila terjadi keterlambatan  dalam mewujudkan pembangunan cita-cita suci yaitu kesuksesan disegala bidang dari Negara yang  kaya akan sumber daya alam ini.

2.Belum mengerti manfaat pendidikan

Seperti yang kita saksikan  bersama dewasa ini  telah terjadi kemerosotan ilmu pengetahuan disegala sisi kehidupan, baik itu  dari sisi agama, ekonomi, social, budaya, politik dan lain sebagainya. Hal ini pulalah yang menyebabkan Negara ini sulit berkembang dengan baik, sehingga terang saja masih banyakanya terdapat perbuatan saling tindih dan cekal dalam menjalankan keadilan dan kebenaran dinegri ini.

3.Belum pernah merasakan hasil dari pendidikan

Point ini juga salah satu penyebab terjadinya keterbelakangan pendidikan dikalangan masyarakat. Kemungkinan besar dengan pendidikan yang baik maka seorang manusia akan mampu mewujudkan cita-citanya, begitu logikanya. Namun sebaliknya adapula yang lebih merugikan ketika seseorang itu belum pernah merasakan hasil dari pendidikan hingga membuat dia merasa berkuasa atas jeri payahnya dalam menimba ilmu terbukti ketika mulai terasa baginya hasil dari pada pendidikan yang di raih hingga menjadikannya sesorang yang terpandang malah membuat sesorang itu lupa diri tentang siapa dia dan sedang memegang amanah apa dia, seperti yang terjadi pada para sebagahagian petinggi-petinggi negri ini.

4.Belum bisa membedakan tentang kebutuhan pokok

Pendidikan adalah kebutuhan pokok setiap manusia, tanpa pendidikan yang benar maka sesorang akan menjadi lebih bebas dalam menjalani hidupnya. Sesorang itu akan menjadi apa yang dia fikirkan dikebanyakan waktunya, apabila sesorang itu terididik maka teratur pulalah sistem kehidupan yang dia rangki menjadi masyarakat sosial pada umumnya.

5.Sangat takut dengan perkembangan  zaman

Sebahagian masyarakat trauma akan kenyataan-kenyataan dilapangan tentang pesatnya perkembangan zaman yang semakin menampakkan wujudnya disaat sebahagian masyarakat kita belum mampu menerima kenyataan itu. Seolah-olah perkembangan zaman membuat hidup mereka menjadi sulit dan tertekan, sebab sebelumnya kebebasan hidup yang dinikmati tanpa harus berurusan dengan sistem yang dibentuk dinegara ini dengan maksud agar kehidupan bermasyarakat dan bernegara dapat tertata rapih sesuai dengan perekembangan zaman dan agar mampu bersaing dengan negara-negara yang baru berkemabang pada umumnya.

6.Terlena oleh lingkungan atau alam sekitar

Sebahagian masyarakat lebih memilih unutk menjalani kehidupan secara alami tanpa harus ada perubahan-perubahan yang membuat tata kehidupan mereka rusak karena harus mengganti kebiasan-kebiasaan yang asing bagi mereka. Memang dapat diakui bahwa siapapun kita pasti akan lebih nyaman dengan keadaan lingkungan dan alam sekitar kita yang seperti adanya namun tidak menutup kemungkinan unutk dapat dilakukan perubahan kearah yang lebih baik dari sebelumnya dan bukan berarti sistem dana keadaan yang lama itu tidak baik, namun sifat dasar manusia yang ingin sukses pastilah berkeinginan maju dan berubah tanpa harus mengganti tradisi atau budaya lama yang tidak bertentangan dengan agama dan sistem yang tertata dinegara ini.

7.Terpaksa untuk bersekolah

Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah daerah untuk memajukan dan mencerdaskan kehidupan anak bangsa terus dilakukan hal ini dapat terlihat pada masyarakat Papua yang memilki banyak suku asli dan setiap kepala daerah atau suku memberi subsidi bagi generasi baru yang ingin bersekolah bahkan harus bersekolah, jadi tidak heran apabila ditanah papua khususnya merauke para pelajar mendapatkan bantuan dana untuk bersekolah walaupun pada hakikatnya mereka tidak berkeinginan untuk sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline