Lihat ke Halaman Asli

Menlu RI Retno L.P. Marsudi Buka Diklat Sekdilu Angkatan ke-39 dan Diklat PKKRT Angkatan ke-9

Diperbarui: 6 Juli 2015   10:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari Senin, 1 Juni 2015, Ruang Auditorium yang berada dalam kompleks Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri menjadi saksi atas proses penciptaan para diplomat muda Indonesia. Menteri Luar Negeri (MENLU) RI, Retno L.P Marsudi secara resmi membuka Diklat Sekolah Dinas Luas Negeri (SEKDILU) Angkatan ke-39 yang terdiri dari 70 orang peserta yang telah lolos seleksi pada akhir tahun 2014 lalu. Bersamaan dengan Sekdilu angkatan ke-39, prosesi pembukaan juga turut diikuti oleh 11 orang peserta diklat Penata Keuangan dan Kerumahtanggaan Perwakilan (PKKRT). Pembukaan diklat diawali dengan laporan oleh Kepala Pusdiklat Kemlu yang menyampaikan bahwa tahun ini 2 orang dari total keseluruhan jumlah peserta Sekdilu direkrut dari jalur khusus.

Pada kesempatan ini Menlu RI memberikan kuliah umum yang pada prinsipnya menyampaikan empat tugas utama (prioritas) seorang diplomat yaitu, menjaga kedaulatan sekaligus Negara Kesatuan Republik Indonesia, melaksanakan perlindungan terhadap WNI dan BHI, meningkatkan diplomasi ekonomi, menjalankan peran aktif di kawasan dan dunia internasional. Beliau menyampaikan bahwa “Jika kedaulatan wilayah diibaratkan rumah, perlindungan WNI adalah melindungi penghuninya, maka peningkatan diplomasi ekonomi adalah bread and butter –nya”.

Menlu juga menekankan dua nilai penting yang harus dimiliki oleh seorang diplomat Indonesia yaitu kecintaan kepada Indonesia dan kebanggaan sebagai anak Indonesia. Selain itu, diplomat Indonesia, penatalaksana keuangan dan kerumahtanggaan, maupun pegawai Kemlu lainnya harus memiliki team work yang baik, tata cara berpakaian yang rapi dan tutur kata yang santun namun tegas/ tidak lemah. “Manner is a must”, ujar Menlu. 

Hadir dalam pembukaan Diklat Sekdilu Angkatan ke-39 dan PKKRT Angkatan ke-9, Wakil Menteri Luar (WAMENLU) Negeri, A.M Fachir; Kepala Pusdiklat (KAPUSDIKLAT) Kemlu, Soehardjono Sastromihardjo; Wakil Tetap Republik indonesia untuk ASEAN, Duta Besar (Duta Besar) Rahmat Pramono; Kepala Biro Kepegawaian, Rosmalawati Chalid; Direktur Sekolah Dinas Luar Negeri, Spica Tutuhatunewa; dan Pembina PKKRT, Dalton Sembiring. Acara ini juga dihadiri oleh para duta besar pembina yang akan menjadi pendamping para siswa selama diklat berlangsung, antara lain Dubes Musma Musa Abbas, Dubes Faisha Soeftendy, Dubes Nahari Agustini, Dubes Wisber Loeis, Dubes Reslan Ihsar Jenie, Dubes Yudhistiranto Sungadi, dan Dubes Sudaryomo Hartosudarmo. Dubes Arthauli Tobing, Dubes Primo Alui Julianto, dan Dubes Ibnu Said. Para Dubes Pembina akan mendampingi ke-70 siswa Sekdilu guna memastikan adanya pembinaan etika, budi pekerti, dan karakter siswa sehingga dapat melengkapi kemampuan substantif diplomat pertama Indonesia.

Di tengah acara pembukaan, para peserta juga menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Bagimu Negeri dengan harmonis untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air pada Indonesia. Acara ditutup dengan sesi foto bersama dengan Menlu, Wamenlu, Kepala Pusdiklat dan Direktur Sekdilu yang kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah dengan tamu terhormat yang hadir dan seluruh peserta Diklat Sekdilu dan PKKRT.

(AB).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline