Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Aroma Gerimis dari Utara

Diperbarui: 31 Juli 2017   03:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (worldartz.com)

doa-doa  
membacai luka-sawah
senandung para burung-murung
memunguti air mata petani
yang ngeras di akar ilalang.

tangis itu terlalu amis

singkong rebus dan jagung bakar
tak lagi semanis dulu

tangis itu terlalu amis. terlalu
miris  
mengais-ngais bangkai gerimis  
bersama para lidah yang masih
teriris oleh tiris terik yang ngekeh dari langit.

oi puncak juli, akhiri tolong kerontang ini
sebelum seluruhnya memar
dan berakhir jelaga.

Samosir garing. Juli '17




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline