Lihat ke Halaman Asli

Semua Orang Indonesia Duta Pariwisata Bagi Daerahnya

Diperbarui: 27 Oktober 2015   01:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paguyuban Kakak Teteh Pandeglang  "Pesona Budaya"   

Pengalaman adalah guru yang paling berharga dan bermanfaat bagi kehidupan di masa akan datang. Menjadi seorang duta pariwisata adalah impian setiap pemuda Indonesia yang perduli akan potensi daerahnya masing-masing. Tak terkecuali dengan saya sebagai putra daerah yang mempunyai keinginan besar untuk menjadi seorang duta pariwisata. Karena dengan menjadi seorang duta pariwisata kita bisa mengenali potensi yang dimiliki oleh daerah itu sendiri.

Potensi tersebut adalah keunikan budaya, keindahan tempat wisata, keunggulan sumber daya manusia , keunggulan produk lokal dan kelimpahan sumber daya alam masing-masing daerah. Mungkin itulah alasan sederhana mengapa saya ingin menjadi seorang duta pariwisata meskipun pada akhirnya harus mengalami kegagalan demi kegagalan hingga tiga kali mendaftar.

Pandeglang Kreatif dan Berbudaya "Pesona Budaya"

Akan tetapi, dari kisah kegagalan tersebut saya banyak mendapatkan pengalaman berharga akan kecintaan pada daerah yang begitu mendalam. Sesungguhnya kearifan lokal yang dimiliki masing-masing daerah itu sangat unik dan menarik untuk dipelajari serta dikembangkan, Pandeglang sebagai Kota Santri di Banten Selatan adalah salah satu contohnya. 70-75 persen tempat wisata Banten terdapat di Pandeglang. Pandeglang memiliki banyak tempat wisata yang unik dan menarik untuk dikunjungi. Diantaranya Wisata Alam,Religi atau Budaya, Buatan dan Wisa Kuliner. Pulau Umang, Pantai Tanjung Lesung, Carita dan Taman Nasional Ujung Kulon adalah beberapa tempat wisata yang sudah tidak bisa diragukan lagi keindahan pesonanya.

Maqom Syeh Mansyur Cikadueun "Pesona Budaya"

Namun dari sekian banyak jenis wisata Pandeglang, saya tertarik dengan Wisata Religi atu Budaya yang begitu menggugah dan berkisah. Ketertarikan saya terhadap wisata tersebut adalah pada kisah atau asal muasal keberadaan tempat wisata tersebut. Karena setiap Wisata Religi atau Budaya Pandeglang memiliki kisahnya masing-masing. Pada Wisata Religi saya tertarik pada Maqom Syeh Mansyur Cikadueun dan Situs Batu Quran. Kedua objek wisata tersebut tidak pernah sepi dikunjungi masyarakat baik dari Pulau Jawa maupun luar Pulau Jawa. Biasanya lonjakan pengunjung ketika akan tibanya Bulan Ramadhan bahkan ketika liburan Idul Fitri sekalipun. 

Situs Batu Quran Pandeglang "Pesona Budaya"

Makam Syekh Mansyur terletak di Kampung Cikadueun, Desa Cikadueun, Kecamatan Cimanuk, Menurut kisah yang berkembang  di masyarakat , Syekh Mansyur  berkaitan dengan riwayat Sultan Haji  atau Sultan Abu al Nasri  Abdul al Qahar, Sultan Banten  ke tujuh yang merupakan putera  Sultan Ageng Tirtayasa dan Peninggalan Syekh Maulana Mansyur yang terkenal adalah Batu Quran yang terletak di kaki Gunung Karang, di Desa Kadubumbang Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Jawa Barat.

Ada sumber yang menyatakan bahwa batu Quran adalah adalah replika dari Batu Quran yang ada di SangHyang Sirah, Taman Nasional Ujung Kulon yang berkaitan erat dengan sejarah Sayidina Ali, Prabu Kian Santang dan Prabu Munding Wangi. Sejarah Prabu Kian Santang (anak Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran) dikisahkan bahwa beliau belajar agama Islam di tanah suci, Mekkah pada Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Saya sangat bersyukur karena sering mengunjungi kedua tempat wisata tersebut walaupun hanya sekedar untuk berenang dan berziarah. Kebetulan lokasi tempat tinggal saya ke kedua tempat tersebut hanya berjarak beberapa kilo meter saja, sejak kecil saya sudah sering mengunjunginya. Itu adalah kenangan semasa kecil hingga sekarang yang tak pernah lelang dengan waktu.

Tari Kreasi Tradisional Pandeglang "Pesona Budaya"

Pandeglang begitu mempesona dimata para duta pariwisatanya. Setiap seorang calon duta pariwisata harus menampilkan ciri khas budaya daerahnya masing-masing. Mulai dari seni tari tradisional dan modern, pencak silat, seni debus, rampak bedug, sampai pupuh. Seorang calon duta pariwisata dituntut harus mengetahui kekayaan budaya daerahnya masing-masing dan mampu mengimplementasikan serta mempromosikannya kekhalayak umum.

Kerja keras yang tak kenal lelah kami abdikan untuk Pandeglang tercinta. Kami hanya butuh waktu dua hari untuk mempersiapkan pagelaran seni kreasi atau budaya dari daerah masing-masing untuk kami sajikan di hadapan dewan juri dan para penonton yang hadir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline