Lihat ke Halaman Asli

Ungkapan Haru Seorang Nelayan

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12956728902031524731

[caption id="attachment_86637" align="aligncenter" width="640" caption="Ilustrasi/aDMIN (Shutterstock))"][/caption]

Kemarin sore tidak sengaja, saya menonton acara salah satu TV swasta yang menayangkan tentang situasi dan kondisi pulau pulau terluar di Republik ini salah satunya adalah Pulau Rupat.

Pulau Rupat adalah sebuah pulau di kabupaten Bengkalis Provinsi Riau, pulau ini hanya bisa di tempuh melalui jalur laut, pulau yang mempunyai luas 1500 km2 ini secara geografis berhadapan langsung dengan Selat Malaka dan merupakan titik terdekat menuju negara jiran Malaysia, jarak tempuh ke Malaysia hanya 1 jam dengan kapal boat tradisional sedangkan jarak tempuh ke kota Dumai memakan waktu 2 jam sehingga tidak heran jika  masyarakatnya lebih senang berbelanja berbagai keperluan dan berbarteran barang ke Negara tetangga Malaysia daripada ke Negara sendiri, logat mereka adalah melayu yang sama dengan logat orang-orang Malaysia bahkan mata uang di Pulau Rupat  juga bercampur campur, jika kita belanja di warung boleh memakai rupiah dan boleh juga memakai ringgit dan untuk uang kembaliannya kita juga boleh memilih rupiah atau ringgit, lucu ya...

Saya tertarik dengan  percakapan antara si reporter dengan seorang nelayan sederhana yang ternyata mempunyai banyak saudara yang tinggal di Malaysia yang sebagai nelayan juga. Rupanya karena jarak yang dekat menjadikan mereka mempunyai hubungan kekerabatan dikarenakan ada kerabat  yang menikah dengan nelayan Malaysia atau nelayan Indonesia yang menikah dengan orang sana, percakapan reporter dengan nelayan lebih kurang sbb:

Reporter: enakan mana pak jadi nelayan Indonesia atau nelayan Malaysia

Nelayan: enakan nelayan Malaysia bu...lebih terjamin dan hidupnya lebih makmur (dengan logat malaysia yang sangat kental)

Reporter: kalo gitu mau ngga pak tinggal di Malaysia jadi warga negara Malaysia misalnya?

Nelayan: tidak maulah...saya mau nya tetap jadi warga negara Indonesia

Reporter: lho kenapa pak,bukankah pemerintah Indonesia tidak terlalu perduli dengan keadaan penduduk di daerah sini pak?

Nelayan: iya tapi saya tetap mau nya jadi warga negara Indonesia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline