Lihat ke Halaman Asli

Diary Depresiku

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku telah merasa jauh

Jenuh....

Sendiri....

Jauh dari kedua orang tuaku

Merasakan hidup dalam kesendirian

Hidup dalam kehampaan

Melakukan apapun yang aku suka tanpa pernah takut mengecewakan siapapun

Tak pernah perduli akan malunya orang tua

Jika yang ku lakukan mendapat cemoohan orang

Yaaaaa.......................

Kupikir merekapun tak pernah memikirkan aku

Tak pernah sekalipun mereka menanyakan berapa nilaiku hari ini????

Sudah makankah aku????

Sehatkah aku?????

Apa yang terjadi pada hidupku hari ini????

Adakah hal bahagia yang aku dapatkan?????

Mereka hanya perduli hidup mereka

Ayah dengan istri barunya

Ibu dengan pekerjaannya

Mungkin memang mudah disaat mereka berpisah

Saat itu tak sedikitpun aku mengerti akan indahnya kasih sayang

Saat itu pula yang ku pikirkan hanyalah menangis karena kehausan

Hanya itu yang ku mengerti

Namun saat usiaku menginjak 18 tahun

Bagaimana mungkin aku tak mengerti indahnya kasih sayang yang tak pernah aku rasakan sejak usiaku 3 tahun?

Disaat Ayah dengan teganya menikah lagi dengan perempuan yang masih muda tanpa memperdulikan bagaimana caraku menjadi dewasa

Disaat ibu juga sibuk dengan pekerjaan dan pikiran-pikiran dunianya

Meraka anggap apa aku saat ini????

Mengapa mereka memperlihatkan dunia kepadaku tapi tidak memberikan penjelasan tentang dunia kepadaku????

Mengapa????

Aku ingin mereka kembali,

Meski tak utuh

Asal mereka lebih utuh untuk ku

Meski hanya sesaat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline