Lihat ke Halaman Asli

Ria Jumriati

Menulis ada jiwa, maka menulislah agar bisa memiliki banyak jiwa

Masuk Perguruan Tinggi Negeri Ditentukan Alumni, Dimana Keadilan untuk Semua Anak Bangsa?

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1423555493820645871

Perguruan tinggi negeri (PTN) miliki siapa ? jawabannya pasti milik semua anak bangsa dari sabang sampai merauke. Siapa pun mereka punya hak yang sama untuk mencicipi Perguruan Tinggi Negeri bergengsi seperti Universitas Indonesia, UGM, IPB, UNS dll. Asal memenuhi kriteria penilaian umum yang tentu mekanisme penilaiannya telah ditetapkan pemerintah untuk diterapkan secara seragam pada semua Universitas negeri.

Penilaian obyektive harus berlaku untuk semua anak bangsa yang ingin kuliah di PTN manapun. Penilaian itu mencakup, nilai rapot, hasil UN ,prestasi akademik dan non akademik siswa serta akreditasi sekolah. Namun melalui informasi tweet Sukses Masuk PTN @SNMPTN_UN, saya agak terhenyak kecewa, bahwa bobot penilaian masuk PTN di tentukan juga oleh alumni. Jika ada siswa yang punya prestasi, nilai rapot, dan hasil UN yang baik tapi SMA nya tidak punya alumni di PTN yang di tuju, hancurlah cita cita siswa tersebut. Karena penilaian dari alumni subjective khusus untuk adik adik satu almamaternya. Dan yang lebih konyol lagi, jika ada siswa yang punya nilai layak masuk PTN, tapi ada alumninya yang bermasalah, maka siswa tersebut harus menanggung dosa kakak kelasnya dan tidak bakal bisa masuk PTN dimana alumninya mencetak banyak dosa. Hal ini tentu sangat tidak adil, mengapa harus ada tangan subjective alumni yang bermain dan mengotori masa depan anak bangsa yang sudah jungkir balik dengan proses try out, pendalaman materi dan Ujian Nasional, untuk satu tujuan mulia masuk PTN yang di minatinya.

Sebagai orang tua yang punya concern tinggi terhadap dunia pendidikan Indonesia, saya berharap Menteri Pendidikan yang membawahi semua Unviersitas negeri atau swasta, segera meluruskan hal ini. Jangan lah ada hal-hal subjective yang mempermainkan masa depan dan cita cita mulia setiap siswa yang punya harapan tinggi untuk masuk universitas negeri di negaranya sendiri. Persaingan memang harus terjadi, biarlah usaha mereka berjalan secara alami. Ada usaha, doa dan campur tangan Tuhan tentunya.

Dan sekali lagi, bukan campur tangan kotor alumni yang sudah tidak selayaknya di beri kewenangan untuk menentukan setiap siswa lulus atau tidak masuk PTN yang di tuju.
Sudahi kesengsaraan anak anak kita dengan trial-error materi-materi pendidikan yang salah dan terus menerus menjadi kelinci percobaan bagi banyak kepentingan politik di negeri ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline