Lihat ke Halaman Asli

Cuap-cuap Peserta Indonesia Mengajar DA 4 Jakarta

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tetap cuek dengan mengumumkan kepada peserta seleksi Indonesia Mengajar bahwa aku baru pertamakali ke Jakarta. Aku masih teringat posisi ruangan saat itu ada dua tim penilai yang sambil tertawa-tawa mendengarkan presentasi diriku, Mas Susilo yang memegang waktu (maksud saya membatasi waktu persentasi). Sayap kiri adalah sang Adam (icon, rezky, dan zakcy). Sayap kanan adalah sang HAWA (Trisa, Mpur, dan Saya)

Tiba giliran pertama, Trisa persentasi, wah Keren ya. Lulusan S2 dari Belanda, duta batik, berprestasi, dan cantik pula. Persentasi yang menarik sekali. Trisa adalah orang yang pertama kali ku kenal di IM, sementara aku celingak-celinguk pagi-pagi di depan pagar kantor IM, dia turun dari mobil dan meperkenalkan diri. Kami pun masuk dan bertemu dengan MPUR yang ternyata dating lebih pagi. Giliran kedua adalah Rezky, dia punya rumah baca di Kalimantan dan memaparkan keinginan dan cerita-ceritanya yang sangat menarik. Aku sih memperhatikan tapi di otakku juga sibuk, aku mau persentasi apa ya? Sumpah jantungku “DEG-DEG SER gimana gitu. Selanjutnya, Mpur (nama aslinya Purwanti, tapi Mpur lebih unyu-unyu, gimana gitu) ini yang paling unik, seorang keeper tim FUTSAl kampusnya dan pernah menjuarai piala dekan. Wanita satu ini juga bisa berbahasa korea dan nge dance juga. Salah satu yang aku sukai dari MPUR adalah dia seorang wartawan (aku selalu menganggap wartawan itu pekerjaan cerdas, entah mengapa) yang paling aku ingat adalah MPUR dengan logat sundanya halus sekali. Matanya tambah bersinar ketika aku bercerita tentang rasa PEMPEK ASLI PALEMBANG.

Selanjutnya Zacky, ia menceritakan pengalaman hidupnya dengan membiaya diri sendiri dari jualan roti di kampus sampai jual pulsa yang berakhir dengan kebangkrutan tapi di sisi lain kami tahu bahwa Zacky adalah seorang yang pantang menyerah dan percaya diri tingkat tinggi (level 100).

Giliran kelima adalah Aku, waduh aku perkenalan diri dengan bercerita pertama kali ke Jakarta naek pesawat, dan klimaksnya ketakutan karena phobia tinggi. Aku menceritakan kegiatan-kegiatan dan hobi menulisku, serta keinginanku untuk selalu menyelipkan sastra dalam setiap pelajaran di sekolah karena dengan sastra kita tidak menggurui namun anak-anak bisa belajar lewat perwatakan tokohnya.
Trisa sempat bertanya setelah aku persentasi karena masih ada sedikit sisa waktu. “Revie, siapa penulis kesukaan kamu?” dan langsung aku jawab “DEWI LESTARI”. Apa lagi ya? Pokoknya yang aku ingat salah satu tim penilai bertanya “Revie, boleh gak sama Ayahnya buat ngajar di tempat terpencil?” trus saya jawab dengan polos dan apa adanya tanpa bermaksud apa-apa “Ayah saya malahan sudah ngajarin bagaimana melompat dari perahu satu ke perahu lain tanpa kecebur” dan tawa pun berderai.

Persentasi yang terakhir adalah Afrizon atau panggilan unyu-unyu nya ICON. Tetangga saya dari lampung, seingat saya dia jurusan geologi , yang paling aku ingat adalah dia persentasi sekaligus simulasi gempa, asik sekali melihat gaya dia bertutur dan ICON yang paling lucu dan menarik menurut saya. Persentasi denga gaya santai dan mengena.

Ini baru sedikit cerita tentang persentasi diri di IM nanti saya akan tulis per babak, mulai dari perkenalan di meja payung sebelah kiri teras kantir Indonesia Mengajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline