Lihat ke Halaman Asli

Larangan Berjilbab

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Malam minggu seperti ini paling enak tidur pikir saya sepulang kerja (maklum masih Jomblo saat itu), yang kebetulan setiap sabtu saya hanya berkantor setengah hari.Cell phone saya berdering makin lama semakin keras, yang memang saya set dengan bunyi ascending (nada yang berbunyi makin lama makin keras), “ah siapa lagi ini yang mengganggu” gumam saya didalam hati, sempat saya lirik jam dinding setelah menyalakan lampu kamar, ternyata baru jam 21.00. “Haloo!” jawab saya malas – malasan, karena masih ngantuk “Ren lo sudah tidur? hiks…hiks” suara diseberang sana menjawab dengan diselingi tangis tersendat, “belum ada apa nih kok pake acara nangis segala?” kata saya lagi. “gue mau Tanya, apa yang ada dalam pikiranlo kalau seseorang memakai jilbab? ” dia bertanya. Jujur saya bingung mau menjawab apa, karena baru saja saya bangun, pikiran belum terkumpul, langsung diberi pertanyaan yang sangat berat dan harus berfilosofi untuk menjawabnya, padahal saya tidak begitu tahu apa dalil dan hukumnya, yang saya tahu perempuan harus menutupi aurat itu saja. Tetapi karena yang menelpon sudah menggunakan nada C minor diselingi tangisan Bombay maka saya memeras otak saya untuk tidak menjawab secara serampangan dan agar tidak dibilang “Oon”. “yah menurut gue sih orang memakai jilbab itu, pasti terlihat anggun, sopan, dan yang jelas buat menghindari tindakan – tindakan orang yang cenderung negative ” jawab saya dengan singkat dan padat tetapi isinya ya pasti dipertanyakan.“gue beranggapan sama dengan lo, mereka indah warna warni melambangkan kesopanan dan keanggunan tetapi bingung kenapa ibu gue selalu melarang gue untuk memakai jilbab? ” setengah mengantuk saya dengarkan dia, tetapi tiba - tibasaya dikagetkan dengan suara keras dari cell phone teman saya itu “JOKO LEPAS JILBABNYA KAMU KAN LAKI –LAKI !!!”

Gila nih anak ternyata dia curhat itu buat dia sendiri saya pikir buat pacarnya atau kakak perempuanya.

Buah tomat di pinggir rumah

dimakanya sambil berlari

mohon maaf jangan marah

bila sudah menyakiti hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline