Lihat ke Halaman Asli

muhammad suud

Pendidik, juga sering mengisi motivasi, training dan parenting. Setiap pekan mengisi kegiatan motivasi di radio prameswara Lamongan

Menerobos Hutan, Menantang Badai

Diperbarui: 12 Mei 2022   10:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wawancara Kuspan, di ruang penulis (Kamis, 12 Mei 2022). Dokpri

Kuspan, lahir di Lamongan, 12 Pebruari 1967. Anak dari seorang ayah yang bernama Kamat Pawiro Leksono dan Ibu Sripah. Menikah tahun 1992, dikarunia 2 anak, pertama Muhyidin Saputra dan Ali Rifqi Kurniawan.

Aktif di Muhammadiyah sejak tahun 1990, bergabung di Cabang Ngimbang, menjadi jajaran anggota sampai sekarang. Menjadi ketua Muhammadiyah Cabang Ngimbang periode 2010-2015 dan periode 2015-2020.

Saat ini menjadi penyuluh Agama Islam di tiga kecamatan, Bluluk, Sukorame dan Modo. Sehari-hari beliau berdakwah dari masjid ke masjid.


Sepulang dari kerja di Surabaya, 2007, Kuspan ikut memakmurkan masjid di depan rumah, masjid dusun Katar Desa Ngimbang. Dia bercerita pernah "terusir" dari masjid tersebut, lalu pindah di musholla mbah Sampora. Dari musholla tersebut, juga pindah ke masjid Baitul Muttaqin Ngimbang, sampai sekarang.

Walaupun sempat "didholimi" namun Kuspan sangat tegar. "Kita beribadah niat kepada Allah, kenapa ribut-ribut, lebih baik membangun dan pindah tempat ibadah yang baru," katanya.

Kuspan lulus 1979 SD Negeri Purwodadi Surabaya, SMP Takmiriyah Surabaya lulus tahun 1982, SMA Mujahidin Surabaya, lulus tahun 1985. Sarjana ditempuh di STKIP PGRI Lamongan, tahun 1997.

Sebagai ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngimbang, Kuspan bertanggungjawab atas kemajuan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang dimiliki, diantaranya: SMK Muhammmadiyah 3 Ngimbang, SMP Muhammadiyah 30 Ngimbang, SD Muhammadiyah 1 Ngimbang, 4 TK ABA (Sendangrejo, Cerme, Kalongan dan Nggurit).

Dibidang dakwah, memiliki 6 masjid: Kalongan, Ngimbang, Ngangkrik, Kedungmentawar, Sendangrejo, Cerme.

Pengajian-pengajian rutin terus berjalan rutin. "Di wilayah kami, membutuhkan banyak muballigh, untuk memberikan pencerahan dan Pemahaman Islam yang ramah." pinta beliau.

Tidak jarang, Kuspan mendapat intimidasi dan cemoohan dari oknum-oknum yang ingin menghambat  perkembangan Islam. Namun Kuspan menghadapi dengan sabar dan tidak merespon apa yang mereka lakukan. "Mereka melakukan dengan cara yang sangat kasar. Tapi kami memaklumi, mungkin mereka belum tahu," tandas Kuspan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline