Lihat ke Halaman Asli

Tersesat

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Heningan sunyi malam menegur pikir
Mengetuk hati kosong yang hampa
Teringat sebuah kisah klasik hitam
Menyelimuti rasa bersalah yang hadir
Setiap salah melangkah menentukan akibat
Keinginan kuat membutakan kebenaran
Kata hati selalu mengatakan jangan pada fikiran
Namun,kuatnya keinginan menghancurkan
Memicu tak terkendalinya perbuatan menyesatkan
Ternilailah dosa olehnya
Pencipta langit dan bumi alam semesta
Lontaran ampunan suci terus dialunkan
Mengharap belas kasih diberikannya
Tapi entah apa yang merasuki
Perbuatan itu datang mengulang
Membujuk agar melakukan
Saat ini kebingungan mengendalikan waktu
Merasa ingin cepat menghentikan
Hanya niatan janji yang dapat menyadarkan
Bersumpah dalam bertaubat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline