Lihat ke Halaman Asli

Diseminasi Budaya Positif dan Penerapan Keyakinan Kelas di SMKN 1 Katapang

Diperbarui: 28 Oktober 2023   17:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi : Sosialiasai budaya positif

Dokumentasi : Sosialiasai budaya positif

Dokumentasi : Sosialiasai budaya positif

Oleh : Rani Rasyida, S.Pd 

Calon Guru Penggerak Angkatan 9  SMK Negeri 1 Katapang 

Kabupaten Bandung Jawa Barat

 

A. LATAR BELAKANG

Pengembangan karakter siswa harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Pembiasaan yang dilakukan di sekolah bertujuan untuk mewujudkan karakter siswa yang positif, pembiasaan ini akan terwujud jika semua pihak warga sekolah memiliki visi dan persepsi yang sama untuk tujuan tersebut. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, fenomena krisis karakter sangat memprihatinkan. Hal tersebut disebabkan perkembangan teknologi memudahkan mereka mengakses tren budaya luar yang tanpa mereka kaji apakah sesuai dengan budaya kita atau tidak.

Pembiasaan budaya positif di sekolah ialah merupakan penerapan  nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaankebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan bertanggung jawab. Sekolah sebagai Lembaga pendidikan yang bertujaun untuk pembentukan karakter pada anak sehingga sekolah dan guru sebagai pendidik berperan besar  dalam membangun budaya positif di sekolah

Guru harus bisa memfasilitasi muird dengan lingkungan belajar yang positif untuk murid dalam pengembnagan dirinya baik secara intelektual maupun seera karakteristik. Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi murid. Menurut  filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara, pembelajaran di sekolah harus dapat  membawa murid memperoleh kebahagiaan setinggi-tingginya melalui merdeka belajar. Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan mewujudkan lingkunagn sekolah yang memiliki budaya positif. Salah satu penerapan  Budaya positif di sekolah adalah dengan membentuk keyakinan kelas dan menerapkan segitiga restitusi. Dengan adanya keyakinan kelas yang disusun antara guru dan murid, maka semua akan berusaha untuk komitmen dalam mentaatinya sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan budaya positif di sekolah. Dan dengan penerapan segitiga restitusi dapat membimbing murid berdisiplin positif agar menjadi murid merdeka.

 

B. TUJUAN

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline