Lihat ke Halaman Asli

Menikah Masih Tinggal sama Ortu?

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang bukan jamannya lagi deh untuk mikir mau tinggal dimana setelah nikah atau ngontrak dimana setelah menikah. Fenomena ini terbaca oleh saya ketika banyak teman yang masih tinggal bersama orang tuanya setelah menikah.

Ada satu keluarga yang anaknya hanya ada dua orang yang usianya pula tidak jauh berbeda jaraknya. Ketika menikah pun mereka tidak jauh berjarak tahun. Kalau anaknya yang perempuan biasanya akan dibawa oleh si suami untuk tinggal sementara di rumah orang tuanya. Kalau anak laki-laki, yaa akan membawa istrinya tinggal bersama orangtuanya.

Lazim ya. Tetapi sekarang zamannya paket hemat. Tetap tinggal bersama orangtua bukanlah hal yang buruk atau memalukan, karena ada banyak alasan dan hikmah yang bisa diambil dari situ.

Teman saya punya kakak perempuan yang sudah menikah dan tinggal di rumah yang menempel dengan rumah orang tuanya. Ruangannya pun hanya dibatasi tembok yang ada pintu penghubung di lantai atas sehingga masih bisa keluar masuk kapan saja. Karena baik si Perempuan maupun Laki-lakinya bekerja jadilah anak-anak mereka dititipkan kepada orangtuanya yang hanya tinggal buka pintu saja sampai.

Itu hikmah pertama. Urusan mengasuh anak masih bisa diserahkan kepada orangtua bagi pasangan muda yang belum siap atau dua-duanya bekerja. Meskipun memang kurang sopan tapi dianggap masih lazim menitipkan anak kepada orangtua yang usianya sudah tua.

Kalau mengontrak lebih mahal daripada biaya makan, apa tidak lebih baik tinggal bersama orang tua dulu sambil mengumpulkan uang untuk beli rumah sendiri someday? Ini hikmah yang kedua. Uang atau pengeluaran bisa dihemat sekaligus bersedekah. Hemat karena tidak perlu membiayai kontrakan yang sekarang biayanya dibayar per tahun. Bersedekah karena bisa sambil memberikan uang pengganti kontrakan kepada orangtua yang kita tumpangi sebagai biaya hidup bersama. Entah nanti uang itu untuk makan bersama, untuk beli pakaian, atau biaya lainnya oleh orangtua, terserah. Meskipun kalau kita tinggal jauh dari orangtua kita masih tetap bisa memberikan uang bulanan.

Ingat! Sedekah salah satu pintu rejeki yang harus kita miliki. Pintu sedekah terdekat adalah ke orangtua. Sambil membayangkan rumah idaman kita nanti bersama anak dan pasangan, sedekah bisa mempercepat terwujudnya impian memiliki rumah idaman tersebut. Percaya kan?

Hikmah persaudaraan. Kalau ada keperluan mendadak atau harus keluar kota atau keluar negeri seperti misalnya tugas kantor, maka orangtualah yang menjadi tempat penitipan anak terpercaya. Silaturrahiim juga lebih dekat. Kasih sayang bisa dengan mudah diberikan dan bertukar kabar pun tidak perlu menunggu lama.  Saat lebaran tidak perlu kendaraan untuk mengunjungi orangtua. Hanya tinggal mengunjungi saudara lainnya saja, orangtuapun bisa kita ajak bersama dalam satu kendaraan.

Terlepas dari itu semua, sekarang tidak sedikit pula orangtua sendiri yang menghendaki anaknya tetap tinggal bersama setelah menikah. Ada tetangga saya yang kedua anaknya setelah menikah tetap tinggal bersama orangtuanya karena memang orangtuanya yang meminta. Ada tetangga lain lagi yang malahan keempat anaknya masih tetap tinggal bersama orangtuanya karena orangtuanya yang meminta.

Saat sudah beranak pinak, mereka sebagai orangtuapun menyadari konsekuensi sebagai pengganti orangtua si cucu. Orangtualah yang akan mengasuh cucu anak-anaknya. Dengan senang hati dan semangat, saya menyaksikan, banyak nenek yang mengasuh cucu mereka ketimbang ibu si anak itu sendiri.

Miris? Bukan juga. Itu tindakan kewajaran dan bisa diterima oleh akal sehat. Itu konsekuensi dari suatu hubungan batin antar keluarga. Orangtua memang tidak mampu jauh dari anak yang sudah diasuh sejak masih di dalam rahim. Hingga cucu mereka pun lahir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline