Lihat ke Halaman Asli

Cahyo Prabowo

Enjo, Sederhana, Rendah Hati

Waspadai Praktik Penipuan EO, WO, dan Umroh

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negara hukum, dalam konteks Indonesia permasalahan yang ada di negeri ini sangat lah banyak sehingga masalah yang kemarin tak kunjung selesai dan tuntas serta menimbulkan suatu permasalahan yang ada karena dibuat dari ulahnya dirinya sendiri bukan negara Indonesia permasalahan itu muncul.

Akhir-akhir ini saya mengamati berita di media konvensional seperti tv, radio, cetak  sampai media online / media baru (new media) tentang penipuan Wedding Organizer, Eo & Umroh. Penipuan tersebut diawali beberapa pasangan yang ingin menikah yang pertama sukses namun yang setelah sukses berikutnya pasangan suami istri tidak jadi karena uangnya dibawa kabur oleh WO dan telah memakan korban jiwa yang berjatuhan.

Melihat hal ini sungguh ironis sekali, dengan dalih di iming-imingkan paket bonus yang berlimpah ruah tapi uangnya dibawa kabur oleh owner  untuk digunakan hal lain. Ini merupakan termasuk penipuan dan sudah dikenai hukuman berlapis kalau penyedia jasanya melakukan penipuan melalui media online / media baru (new media).

Terkadang pihak Wo juga bermain curang, tidak jujur apa yang dikeluarkan, bahkan makanan dan minuman pun dikurang-kurangi demi meraup keuntungan di depan mata tapi yang dirugikan kita sendiri sebagai pasangan suami istri yang mempunyai persepsi acara pernikahan pada saat hari itu juga yang semestinya berlimpah ruah namun dengan maraknya Wo nakal dan curang banyak yang dikurang-kurangi.

Selain Wo curang dan penipuan ada pula Eo yang dimana ketika kita bekerja di salah satu Eo dibagian cari dana sponsor untuk kegiatan acara berlangsung, saking semangatnya kita mencari dana (proposal) untuk eo tersebut dengan dalih di iming-imingkan oleh atasan kita dibagi 15 % dari hasil sumbangan proposal (mencari dana) namun pada kenyataannya hasilnya pun juga nol uang pun dilarikan oleh pihak owner salah satu Eo. Ini merupakan suatu penipuan terencana yang dimana para pekerjanya bekerja kerja tidak diberikan gaji, tunjangan, dll suruh kerja keras namun tidak diberikan uang sepeser pun namanya romusa (kerja paksa tanpa digaji.

Selain itu sesudah Eo ada juga dengan dalih iming-iming dan bonus perjalanan menarik Umroh yang harganya lebih murah itu semua hanya ingin menipu uang kita dan uang kita pun dibawa kabur oleh owner umroh.

Harus tetap wasapada dengan maraknya praktik penipuan Eo, WO dan Umroh, Zaman sekarang jangan mempercayai orang 100 %, kenal dekat aja sudah banyak yang Dzolim sama kita apalagi yang jauh. Oleh karena itu gunakan penyedia jasa Eo, Wo dan umroh yang terpercaya, resmi, mahal sedikit pasti, tanyakan kepastiannya supaya kita tidak kena ketipu hanya segilintir orang yang ingin memanfaatkan uang kita.

R Cahyo Prabowo




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline