Lihat ke Halaman Asli

Perbaikan Jalan Poros Wolasi Kendari Mengancam Kesehatan Masyarakat Wolasi

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah kota kendari, Sulawesi tenggara saat ini memprioritaskan perbaikan jalan yang menghubungkan antara kota kendari dengan daerah-daerah sekitar kota kendari. Tujuan perbaikan jalan ini adalah untuk mempelancar distribusi barang dari kota kendari menuju daerah- daerah sekitar kota kendari atau sebaliknya. Salah satu perbaikan jalan yang di lakukan kota kendari, adalah perbaikan jalan yang menghubungkan kota kendari dengan kecamatan wolasi.

Perbaikan jalan di kecamatan wolasi menimbulkan banyak masalah, hal ini di karenakan banyaknya debu yang di hasilkan dari perbaikan jalan tersebut, yang sangat menggagu para pengendara yang melintasi jalan tersebut. Cuaca kemarau, dan kurangnya penyiraman jalan adalah, penyebab utama bayaknya debu yang di hasilka dari perbaikan jalan tersebut. banyaknya debu tidak hanya mengagu para pengendara yang melintasi jalan tersebut tetapi juga sangat mengagu warga wolasi saat melakukan aktifitasnya dalam kehidupan sehari-harinya.

Masalah debu di kecamatan wolasi ini harus segera di atasi, sebab jika masalah debu ini tidak segera di atasi akan menimbulakan banyaknya masalah kesehatan, salah satunya adalah akan terjadi KLB penyakit ISPA di kecamatan wolasi. ISPAatau Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalah penyakit di sebabkan karena masuknya benda-benda asing ke saluran pernapasan.

Salah satu cara untuk menggatasi masalah debu di kecamatan wolasi adalah dengan cara melakukan penyiraman jalan minimal 3 kali sehari, yaitu pada pagi hari satu kali, siang hari satu kali, dan sore hari satu kali. Semoga masalah debu ini segera di atasi Pemerinta Kota Kendari sebelum menimbulkan masalah yang besar bagi kesehatan masyarakat wolasi pada umumnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline