Forsa Sleman
Sleman champione
Forsa Sleman is slemanone
Ale ale....Forsa Sleman ale ale
Kuyakinkau bisa
Kuyakin kau bisa menang
Kami selalu ada untukmu
Disini kami ada untukmu
Dua yel-yel diatas adalah lagu wajib yang biasa dinyanyikan para pendukung fanatik PSS Sleman saat sang club favoritnya itu bertanding. Satu lagi semboyan mereka, no leader just together. Mereka terbentuk karena sebuah kebersamaan yang begitu luar biasa.
Brigata Curva Sud atau yang sering di singkat BCS, adalah nama dari pendukung fanatik club sepak bola asal Sleman, Yogyakarta. BCS hadir menjadi sebuah kesatuan suporter yang memiliki kreatifitas tinggi. Saat maraknya citra buruk datang pada para suporter Indonesia, BCS hadir membawa warna positif bahkan membanggakan. Saya bukan bagian dari pendukung PSS ataupun bagian dari Brigata Curva Sud, bahkan saya sama sekali tak menyukai bola, tetapi saya tertarik menceritakan sekilas tentang hebatnya para pasukan BCS, yang mamang sudah menjadi urat nadi PSS Sleman disetiap aksinya.
Telah lama sepak bola di tempat saya tinggal (Sleman) vacum mungkin bisa dikatakan hampir mati. Setiap ada pertandingan, tiket tak pernah ludes terjual bahkan pendukungnya pun hanya memadati paling banter dua tribun. Jangankan berada di Divisi Utama atau di Liga-liga lainya, PSS bahkan tak pernah terdengar namanya. Tawuran dan pengrusakan juga marak terjadi di sekitar Stadion Maguwoharjo setiap kali PSS bertanding. Yaaa.... memang mengerikan, tapi itu dulu. Sekarang PSS mulai bangkit dan kembali bergairah.
Satuan pendukung sepakbola di belahan kota Yogyakarta bagian utara atau tepatnya di Sleman dengan bangga membentuk suporter kreatif nan positiv dengan nama Brigata Curva Sud. Semua konsep dukungan dan nama BCS diambil dari ultras-ultras hebat Mancanegara. BCS dengan semangat, hadir mewarnai setiap pertandingan PSS di sisi tribun kuning Maguwoharjo International Stadium atau disingkat MIS. Karena eksistensi BCS di setiap pertandingan dan dampak positiv yang mereka berikan, BCS menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Sleman khususnya bagi tim kesayanganya, PSS Sleman. BCS tak hanya menjadi kebanggaan Sleman, BCS juga menjadi salah satu suporter paling kreatif dan menakjubkan di Indonesia, BCS bahkan mencantumkan namanya menjadi salah satu suporter hebat ditingkat Internasional bersanding dengan ultras-ultras Mancanegara.
Apresiasi dan semangat BCS dalam berkreasi di danai oleh pengumpulan Rp 1000,- dari setiap tiket yang terjual. BCS tak hanya bagi kaum laki-laki, para wanita pun juga boleh ikut ambil alih dalam hal ini. Para BCS wanita diberi nama LCS (Ladies Curva Sud). Mereka tak pernah surut mengumandangkan dukungan untuk membakar api semangat para pemain PSS. Berkat hebatnya BCS, PSS kini tak lagi terpuruk bahkan namanya masuk dalam divisi utama LPIS 2013 bahkan ditingkat tertinggi .
Dukungan yang diberikan BCS berupa koreografi indah dari kertas-kertas berwarna-warni yang membentuk sebuah lambang atau tulisan serta nyanyian serempak yang tak menimbulkan rasis pada lawannya, sangat menakjubkan. BCS memang telah mendarah daging dan menjadi urat nadi PSS dalam setiap pertandingan.
Suporter Indonesia harusnya berkaca pada pasukan Brigata Curva Sud, kesuksesanya menjadi sebuah pembelajaran dan contoh nyata dukungan suporter kepada tim kesayanganya. Bukan dengan anarkis, tapi aksi positif dan kreatif, junjunglah tinggi moralitas tim kesayangan kita bukan malah mencoreng nama baiknya.
Silahkan mampir ke Sleman jika PSS sedang bertanding, dan nikmatilah eloknya para pasukan BCS beraksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H