Lihat ke Halaman Asli

Moratorium PNS!!! Bencana atau Anugrah?

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

MORATORIUM PNS !!! BENCANA ATAU ANUGRAH?

Bagaimanakah perasaan kalian para pendaftar PNS setelah mendengar kata kata ini? Mungkin kata ini merupakan momok yang akan menghantui mereka selama 5 tahun yang akan datang. Para pelamar CPNS sebagai guru dan kesehatan mungkin yang paling terkena dampaknya karena di situlah yang paling terbanyak peminat dan lowongannya.

Bagaimana nasib mereka yang kuliah dengan jurusan pendidikan dan kesehatan yang mempunyai cita cita untuk menjadi seorang PNS? Akankah selama 5 tahun kedepan mereka harus menunda cita citanya? Atau banting setir memilih jalan selain menjadi PNS, ataukah menunggu sembari menjadi pegawai honorarium?. Ini adalah tugas pemerintah untuk menemukan solusinya agar mereka yang membutuhkan pekerjaan mendapatkan kepastian. Tetapi yang jelas apabila kondisi keuangan Negara membaik dan pegawai memang benar benar dibutuhkan,kurang dari 5 tahun penerimaan PNS akan kembali di buka

Lalu kenapa pemerintah mempunyai rencana untuk menjalankan program moratorium? Alas an utama pemerintah tentu saja menghemat dana pengeluaran APBN. Saat ini PNS sudah berjumlah 4.32 juta orang. Untuk mengaji mereka saja membutuhkan dana yang sangat besar,apa lagi kalau harus merekrut pegawai lagi. Ditambah lagi banyak oknum pns yang kerjanya masih belum efektif. Banyak di antara mereka yang kerjanya hanya duduk duduk di depan computer ataupun hanya sekedar baca Koran. Maka dari situlah diharapkan pemerintah bias lebih mengoptimalkan kinerja para pegawai guna meningkatkan produktifitas mereka.

Dana APBD yang di tiap tiap daerah rata rata lebih dari 50% untuk belanja pegawai dinilai sebagai pemborosan dan sangat tidak efisien. Seharusnya pemda lebih berkonsentrasi pada belanja modal dan infrastruktur guna meningkatkan produktifitas masyarakat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline