Lihat ke Halaman Asli

Giyat Yunianto

Insya ALLOH profil yang saya buat dapat dipertanggungjawabkan.

Menambah Nikmatnya Malam Syahdu

Diperbarui: 1 April 2017   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sebagai negara berkembang Indonesia masih memiliki jumlah rumah tangga miskin dan perokok yang besar.

Ya, besarnya jumlah perokok dan rumah tangga miskin merupakan bukti bahwa kepedulian dan pemahaman terhadap makanan bergizi masih sangatlah rendah dan rendahnya kepedulian dan pemahaman yang melekat pada sebagian besar orang sudah pasti merupakan peluang bagi industri rokok yang tidak terbantahkan.Fakta yang dapat kita lihat dengan maraknya iklan rokok yang begitu humanis.

Hal tersebut harus menjadi peringatan bagi pemerintah agar melakukan penyuluhan secara rutin dan intensif utamanya ke pemukiman yang yang banyak dihuni rumah tangga miskinnya.Bukan perkara mudah memberikan penyadaran mengenai makanan bergizi, karena buat sebagian besar kaum miskin "makan itu yang penting kenyang".

Namun suka atau tidak suka menyeru kepada kebaikan  sangatlah penting untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat bahwa makanan bergizi lebih tinggi nilai dan manfaatnya bagi kesehatan.Insya ALLOH suatu saat nanti masyarakat akan tersadar dengan sendirinya.

Memang tidak mudah mengubah kebiasaan buruk seseorang, namun tak ada yang sulit di dunia ini jika kita memiliki kemauan dan kesungguhan.Semoga ALLOH SWT menganugerahkan bangsa Indonesia keinginan untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang

Ya ALLOH SWT lindungilah hati, pikiran dan jasad seluruh rakyat Indonesia dari hal-hal yang mubadzir dan tidak bermanfaat.Aamiin.WallohuA'lamBishowab.Semoga Bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline