Lihat ke Halaman Asli

Giyat Yunianto

Insya ALLOH profil yang saya buat dapat dipertanggungjawabkan.

Akhir dari Beras Plastik

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Adalah kewajiban negara untuk melindungi segenap warga negaranya dari hal-hal yang bersifat mengancam ataupun membahayakan, tak terkecuali bahaya penyakit yang ditimbulkan dari bahan makanan.Memang tidak mudah melepaskan rakyat Indonesia dari ketergantungan beras, dengan adanya ketergantungan tersebut sudah pasti akan ada pihak yang "bermain" untuk mengambil keuntungan.Orang-orang yang mengambil keuntungan tersebut tidak peduli dengan dampak negatif yang ditimbulkan.
Beras sintetis adalah bahaya nyata yang dapat mengancam kesehatan seluruh masyarakat Indonesia.Suka atau tidak suka dengan adanya beras sintetis masyarakat jadi paham dan mengetahui dengan mendalam tentang kebenaran sebuah kasus.
Pemerintah dan pihak terkait lainnya harus terbuka dan bekerja keras untuk mengungkap kebenaran ada tidaknya beras sintetis.Karena hingga saat ini kasus tersebut hanya menguap begitu saja tanpa adanya penyelesaian.
Dengan demikian dapatlah dipastikan bahwa merebaknya isu beras sintetis adalah upaya akal-akalan dari sejumlah pihak untuk mengalihkan isu yang lebih besar.Setiap manusia pasti ingin selalu mengonsumsi makanan yang sehat dan berkualitas untuk menjaga tubuhnya agar terhindar dari berbagai macam penyakit.Oleh karena itu pemerintah harus tegas dan jangan memermainkan masyarakat dengan isu-isu beras yang menyesatkan.
Semoga ALLOH SWT selalu menjaga dan melindungi seluruh bangsa Indonesia dari makanan yang berbahaya dan tidak bermanfaat.Aamiin.WallohuA'lamBishowab.Semoga Bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline