Lihat ke Halaman Asli

Giyat Yunianto

Insya ALLOH profil yang saya buat dapat dipertanggungjawabkan.

Ibu Karen Hanya Ingin Kebarokahan

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Setiap manusia pasti menginginkan kehidupan yang layak dan bahkan sebagian besar ingin memiliki penghasilan yang berlimpah agar dapat memanjakan diri dan keluarganya. Namun ada pula manusia yang tidak hanya ingin kekayaan tetapi juga kebarokahan.

PT.Pertamina merupakan salah satu Perusahaan yang cukup banyak dicari oleh para pencari kerja.Sebagian besar kaum muda insya ALLOH akan bangga bila dapat bekerja di perusahaan milik pemerintah tersebut.Sudah pasti karena gajinya yang menggiurkan.
Menjadi pegawai Pertamina saja sudah merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia apalagi menjadi Direktur Utamanya.Karen Agustiawan termasuk wanita Indonesia yang beruntung karena dapat merasakan kursi Direktur Utama Pertamina.
Sudah menjadi "rahasia umum" jika menjadi direktur utama PT.Pertamina bukanlah pekerjaan mudah.Tekanan dari segala penjuru sudah barang tentu akan terus berdatangan untuk meminta "jatah" dari keuntungan yang didapatkan.
Tidak seorangpun di dunia ini yang dapat menikmati kehidupan jika terus menerus dalam tekanan.Mungkin itulah yang dirasakan Ibu Karen selama menjabat sebagai Direktur Utama PT.Pertamina.Penghasilan Rp.200 Juta per bulan tidak akan ada artinya jika hidup selalu berada dalam tekanan.
Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN pernah mengatakan bahwa Ibu Karen bukan kali pertama ini saja mengajukan pengunduran diri, namun sudah tiga kali ingin mundur dari posisi dirut.Hal tersebut menandakan bahwa kegundahan hati Ibu Karen memang sudah tidak bisa dibendung lagi.
Ketika Pertamina mengadakan acara Buka Puasa Bersama 10.000 anak yatim piatu untuk mensyukuri prestasi yang telah diraih, Ibu Karen terlihat bahagia karena do'anya agar dapat terhindar dari tekanan sebentar lagi akan tercapai.

Tidak banyak perusahaan yang ingat kepada anak yatim piatu ketika dapat meraih prestasi atau keuntungan berlimpah.Insya ALLOH jika semua perusahaan di Indonesia baik swasta maupun milik negara selalu menyantuni yatim piatu pintu keberkahan akan terbuka dari seluruh penjuru negeri.

Pengunduran diri Ibu Karen Agustiawan merupakan pelajaran berharga bahwa hidup barokah tidak mesti menjadi kaya.Semoga ALLOH SWT memberikan Pertamina Direktur Utama yang amanah agar dapat mengelola perusahaan tersebut dengan sebaik-baiknya.Aamiin.Wallohu A'lam Bishowab.Semoga Bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline